Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Bayu Probo 08:17 WIB | Rabu, 29 Oktober 2014

Dringo Tumbuhan Multiguna

Dringo (Acorus calamus L.) dengan bunga tengah. (Foto: wikipedia)

SATUHARAPAN.COM – Dringo  (Acorus calamus L.) tumbuhan ini daunnya menyerupai daun bunga Iris, dan merupakan salah satu jenis Araceae. Di Indonesia jenis ini mempunyai beberapa nama daerah seperti dringo, dlingo, deringo, jarangau, jariangau, jeringau, dan areango. Tanaman ini merupakan terna— tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu—tahunan dengan tinggi setengah hingga satu meter dengan perakaran kuat.

Rimpangnya berwarna merah jambu, dan bagian dalamnya putih. Daunnya berbentuk garis, lebar 1 - 1,5 centimeter, memanjang  dengan pinggiran rata atau berombak. Tulang tengah daun kuat dan ujungnya lancip agak miring, baunya sangat harum. Bunganya berupa tongkol sepanjang 3 - 4,5 centimeter, di atas gagang yang panjangnya 20 -25 centimeter. Bunga-bunganya kecil, berwarna kuning kehijauan dan berbau harum. Buahnya adalah buah buni, berbentuk gasing yang berlendir dan jatuh bila telah masak. Di Jawa tanaman yang berbuah belum pernah dijumpai.

Tanaman ini berasal dari Asia yang beriklim sedang, meliputi India, sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspia. Dari daerah tersebut tanaman menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tanaman ini menyukai tempat yang lembab dan berair. Di Jawa terdapat di ketinggian antara 275 - 2050 meter dari permukaan laut. Tanaman ini tumbuh di tepi-tepi parit, tepi kolam, di rawa atau pinggir sungai. Biasanya tumbuh secara liar, tetapi ada juga yang dibudidayakan.

Dringo berkembang biak  dengan pecahan rumpun atau potongan rimpangnya. Dapat pula memperbanyak diri dengan biji, tetapi biji-biji ini jarang sekali dihasilkan. Biasanya ditanam di tepi kolam dan umumnya berbunga  pada bulan Oktober.

Semua bagian tanaman ini memiliki manfaat. Rimpangnya mengandung senyawa kimia yang dipakai untuk bermacam-macam obat, juga untuk campuran beberapa minuman keras. Rimpang ini baunya sangat harum dan rasanya agak pahit. Akarnya digunakan sebagai bahan ramuan obat, juga untuk insektisida. Tepung akarnya dapat digunakan dalam bumbu dapur sebagai pengganti pala, jahe atau kulit manis. Juga dipergunakan untuk memberi aroma pasta gigi. Minyaknya  dapat digunakan untuk minyak wangi. Bunganya yang masih muda dapat dimakan. Di Indonesia tanaman yang banyak memiliki manfaat dan mempunyai nilai ekonomis tinggi ini belum dikembangkan. (S-22/Puslitbang Biologi-LIPI)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home