Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 19:37 WIB | Jumat, 07 Februari 2014

Dua Korban Trafficking Depresi di Batam

Kampanye antiperdagangan manusia. (Ilustrasi: fightslaverynow.org)

BATAM, SATUHARAPAN.COM - Dua wanita muda diduga korban perdagangan manusia (trafficking) mengalami depresi berat dan ditampung di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Batam, Sekupang.

"Sebenarnya ada tiga orang yang kami tangani, namun satu orang wanita muda lain sempat bekerja di Batam sebelum akhirnya diantar ke Dinsos karena teriak-teriak di tempat kontrakannya," kata Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Batam, Martuala Tambun, di Batam, Jumat (7/2).

Ia mengatakan, seorang mengaku bernama Angel, asal Binjai, Sumatera Utara, berusia sekitar 22 tahun. Seorang lagi berusia sekitar 18 tahun, mengaku bernama Ratih berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah.

Keduanya diantarkan ke Dinsos Batam oleh mobil travel dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam. "Angel mengaku datang ke Batam dibawa seorang laki-laki dari Pekanbaru. Dia sempat dipekerjakan di sebuah lokalisasi di Batam. Sepertinya dia tertipu oleh yang menjanjikan pekerjaan," kata dia.

Petugas menduga, dua gadis tersebut merupakan korban perdagangan manusia yang kemudian dibuang di Batam.

"Kemungkinan mereka memang korban perdagangan manusia sehingga menjadi depresi," kata Martuala.

Sementara itu, Ratih sempat memberi nomor telepon keluarganya di Wonosobo. "Orang yang menerima mengaku paman Ratih dan akan menyampaikan kepada orang tuanya," kata Martuala.

Di penampungan, Angel, wanita berambut lurus sepunggung tersebut terus bercerita bahwa dibawa dari Pekanbaru untuk bekerja di Batam. Dia mengaku acap disuntik di lokalisasi, yang membuatnya sering berkata-kata melantur. Wanita berkulit kuning bersih tersebut sering minta rokok kepada petugas yang menjaga Rumah Singgah.

Sementara itu, Ratih terus-menerus menenggelamkan diri membaca buku tentang Islam yang dibawanya. Gadis berperawakan sedang tersebut tidak begitu menghiraukan petugas dan pengunjung yang datang. Dia sempat mengatakan sempat dibawa dari Malaysia untuk bekerja.

Sementara itu, seorang lain bernama Uti terlihat temperamental. Saat sejumlah pewarta datang, dia terus berteriak-teriak dan menyebut tamu yang datang merupakan pelaku perampokan di BCS.

Wanita yang berbicara dalam logat Medan itu malah sempat menonjok seorang pewarta dari salah satu media online yang berkantor di Batam. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home