Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 13:39 WIB | Selasa, 06 Oktober 2015

FIFA Harus Direformasi dengan Cepat dan Transparan

Sepp Blatter (kiri) saat memberi keterangan di salah satu konferensi pers diganggu oleh seorang warga Inggris yang suka menganggu untuk mendapat perhatian media, Simon Brodkin, mendekat sambil membawa uang dan melemparkannya ke arah Blatter. (Foto: Istimewa).

SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Sponsor FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) Hyundai Motor menyerukan reformasi “cepat dan transparan” di federasi sepak bola dunia tersebut tanpa secara langsung menyinggung skandal korupsi pemimpin FIFA.

“Reformasi FIFA harus segera diimplementasikan dengan cepat dan transparan,” menurut pernyataan perusahaan resmi otomotif Korea Selatan tersebut, Senin (5/10).

Pekan lalu, para sponsor utama seperti Coca-Cola, McDonald's, Visa dan Budweiser mendesak agar Presiden FIFA Sepp Blatter  mengundurkan diri setelah kejaksaan Swiss melakukan penyelidikan pidana terhadap pria berusia 79 tahun tersebut atas kesalahan dalam mengelola FIFA.

Blatter menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan hal terbaik bagi kepentingan FIFA dan ia tidak berencana mengundurkan diri sebelum Februari 2016 ketika pemilihan khusus diumumkan untuk mencari pengganti dirinya.

Terkuaknya skandal korupsi FIFA menuai desakan dari berbagai pihak agar organisasi itu segera melakukan perubahan, namun untuk kali pertama para suara bulat dari empat sponsor utama FIFA tersebut secara terang-terangan menuntut pengunduran diri Blatter.

Pemilihan presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang baru akan dilakukan pada 26 Februari 2016. Menurut Soccerway, hari Senin (20/7), Komite Eksekutif FIFA mengumumkan bahwa pemilihan tersebut akan dilakukan di Zurich, Swiss.

Pengumuman dari Komite Eksekutif tersebut merupakan tindak lanjut dari keputusan Presiden FIFA  yang terpilih Sepp Blatter, namun dia mengundurkan diri beberapa hari kemudian terkait dugaan korupsi. 

Korupsi FIFA

Pada Mei 2015, beberapa pejabat FIFA ditangkap oleh polisi Swiss atas permintaan Amerika Serikat atas tuduhan korupsi. 

Kejaksaan Agung Swiss kalai itu menyebut setelah para pejabat tersebut  ditangkap kemudian diekstradisi ke AS. Berkaitan dengan penangkapan tersebut, kepolisian Swiss menggeledah markas besar FIFA dengan menyita dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyelidikan suap yang diberikan untuk Piala Dunia 2018 dan 2022.  (Ant/AFP/soccerway.com).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home