Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 07:57 WIB | Kamis, 12 Februari 2015

Glenn Fredly Anggap Karya Jadi Anak Rohaninya

Musikus asal Ambon, Glenn Fredly telah mencapai 20 tahun dalam bermusik. Ia akan segera menggelar konser di 20 kota, yang beberapa kota di antaranya masih dirahasiakan. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Setiap karya yang saya lahirkan telah saya anggap menjadi anak rohani”.

Begitulah kalimat yang diungkapkan penyanyi asal Ambon, Glenn Fredly ketika ditanya caranya memaknai sebuah karya dalam perjalanan 20 tahun bermusiknya.

“Karya itu lahir karena dia punya ceritanya masing-masing dan di situ idealisme itu muncul. Idealisme adalah bentuk dari karya itu sendiri,” kata Glenn kepada satuharapan.com saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pada Rabu (11/2) malam.

Baginya, idalisme adalah hal terpenting yang harus dimiliki setiap musikus untuk melahirkan karyanya.  Menurut Glenn, tidak akan ada karya yang lahir tanpa idealisme.

“Kalau saya tidak punya idalisme, saya rasa karya itu hanya akan menjadi karya yang sekadar lewat,” ujar musikus yag terkenal lewat lagu Terserah itu.

Idealisme pun dikatakan Glenn tidak bisa dikategorisasikan lewat fanatisme terhadap genre tertentu.

Idealisme yang dimiliki setiap musikus bisa muncul dari cara pandang dan perspektif yang akhirnya menggiringnya untuk melahirkan sebuah karya yang bisa dikemas dalam balutan apapun.

Sementara itu, hal terpenting yang harus dijaga seorang musikus adalah atitude.

“Atitude yang buruk merupakan  hal yang membentengi krativitas karena pada akhirnya perlaku pun memengaruhi musikus untuk berkarya,” ujar dia.

Selain atitude, hal penting yang turut memengaruhi kreativitas adalah lingkungan belajar.

“Lingkungan yang mengajari saya tentang banyak hal. Pada saat seekor domba berada di kumpulan kambing, saya pun akan ikut mengembek juga. Pada intinya lingkungan juga berpengaruh terhadap kreativitas,” kata dia.

Tahun ini, perjalanan musik Glenn telah memasuki usia ke-20. Dalam usia yang tak lagi muda, berbagai pengalaman telah dilaluinya, bahkan ia sempat ingin resign dari dunia hiburan beberapa tahun lalu.

“Mundur dari dunia hiburan bukan berarti saya mundur dari dunia musik. Musi terus mengalir dalam diri saya,” kata Glenn. Namun seiring perjalanannya, Glenn menunjukkan bahwa ia mampu bertahan di dunia yang telah digelutinya sejak era 90-an.

Untuk merayakan eksistensinya di dunia musik, pada tahun ini ia akan mempersembahkan konser di 20 kota di Indonesia, beberapa di antaranya ialah Solo, Balikpapan, Cirebon, Ambon, dan terakhir di Jakarta pada Oktober mendatang. Tak lupa, Glenn juga akan mengangkat produk-produk budaya lokal dalam konser di setiap kota yang disambanginya. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home