Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:30 WIB | Jumat, 28 November 2014

HIV Naik Dua Kali Lipat di Negara Bekas Soviet

Seorang pasien HIV di Klinik Lavra, pusat perawatan khusus penderita HIV di Kiev, Ukraina, 12 September 2013. (Foto: voaIndonesia.com)

STOCKHOLM , SATUHARAPAN.COM - Infeksi HIV meningkat dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir di Rusia dan negara-negara bekas Soviet, terutama disebabkan oleh perilaku seks tidak aman dan penggunaan narkoba suntik, menurut sebuah laporan pada Kamis (27/11).

Lebih dari 105.000 infeksi baru tercatat di Rusia, negara-negara bekas Soviet di Eropa timur dan Asia Tengah pada 2013, naik dari 50.000 pada 2004, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jumlah mereka yang menderita AIDS juga naik tiga kali lipat di kawasan itu, menurut laporan yang sama, sementara jumlah kematian akibat penyakit yang sama terus turun di beberapa bagian Eropa lainnya.

“Di Eropa Timur, sebanyak 77 persen dari semua infeksi yang baru dilaporkan, dua pertiga dari kasus itu, terjadi di kalangan pengguna narkoba suntik dan terlambat terdeteksi. Itu berarti mereka lebih rentan untuk menularkan HIV, pengobatan mereka lebih mahal, dan mereka lebih rentan untuk meninggal, “ kata Szuzsanna Jakab, Direktur WHO Regional untuk Eropa.

Mayoritas dari kasus HIV baru terjadi di kalangan usia 30 hingga 39 tahun, dengan Rusia dan Ukraina melaporkan jumlah tertinggi dari infeksi terbaru itu.

Jumlah infeksi tersebut juga bertambah empat kali lipat di Armenia dan Azerbaijan.

WHO mengatakan,  terdapat sekitar 35 juta orang di seluruh dunia yang mengidap HIV hingga akhir 2013, dengan sekitar 2,1 juta infeksi terbaru tercatat hanya pada tahun tersebut.

Sub-Sahara Afrika adalah kawasan yang paling banyak terinfeksi, dengan hampir 70 persennya merupakan kasus baru. (AFP/Ant) 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home