Loading...
HAM
Penulis: Melki Pangaribuan 18:39 WIB | Senin, 11 Juli 2016

HRW: Koalisi Saudi Berniat Hancurkan Perekonomian Yaman

Ilustrasi: Milisi Syiah Houthi di pos pemeriksaan di ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai kelompok itu, hari Rabu (19/4). (Foto: dari Al Ahram)

DUBAI, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Human Rights Watch (HRW) mengungkapkan, pada hari Senin (11/7), gempuran koalisi militer pimpinan Arab Saudi terhadap pabrik-pabrik di Yaman, yang telah menewaskan puluhan orang, ditujukan untuk merusak perekonomian negara tersebut secara permanen.

HRW menyerukan penyelidikan atas serangan udara koalisi di Yaman dalam laporan investigasi serangan ilegal terhadap infrastruktur bisnis milik publik.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mulai melancarkan operasi militer terhadap pemberontak Huthi dan para sekutunya pada Maret tahun lalu untuk mendukung rezim pimpinan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi.

Dalam laporan setebal 59 halaman berjudul “Bisnis Pengeboman,” HRW mengatakan pihaknya menginvestigasi “17 serangan udara ilegal terhadap 13 infrastruktur bisnis milik publik” yang merenggut 130 korban jiwa dan melukai 171 orang.

Koalisi yang juga beranggotakan Bahrain, Mesir, Maroko, Qatar, Sudan dan Uni Emirat Arab secara ilegal menyerang berbagai pabrik, gudang dan infrastruktur bisnis lain milik warga sipil di Yaman, menurut laporan HRW.

“Karena penyelidikan kredibel dan berimbang tidak bisa dilakukan di Yaman, Arab Saudi dan negara-negara lain dalam koalisi harus mendukung penyelidikan independen internasional atas kasus ini dan dugaan-dugaan penyerangan ilegal lain,” tegas HRW.

Berbagi infrastruktur bisnis tersebut mempekerjakan lebih dari 2.500 warga dan ratusan orang kehilangan mata pencaharian setelah banyak tempat usaha terpaksa ditutup.

“Serangan udara koalisi terhadap pabrik-pabrik milik publik yang sudah berulang kali dilancarkan tampaknya ditujukan untuk merusak perekonomian Yaman untuk jangka panjang,” ujar peneliti senior HRW Priyanka Motaparthy.

“Arab Saudi dan para anggota koalisi lainnya tidak berniat menyelidiki serangan-serangan ilegal tersebut atau memberikan kompensasi atas jatuhnya korban jiwa atau kerusakan properti,” kata Motaparthy. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home