Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:30 WIB | Senin, 19 November 2018

Hujan Ekstrem Berpotensi Terjadi hingga Desember

Ilustrasi. Kepala seksi pusat data dan informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra (berdiri) dibantu staf analisis prakiraan cuaca, memperlihatkan prakiraan cuaca di wilayah Bogor dan sekitarnya. (Foto: Antaranews.com/Laily Rahmawaty).

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk waspada cuaca ekstrem adanya hujan lebat disertai petir yang berpotensi terjadi hingga Desember 2018.

"Potensi masih ada sampai Desember, bahkan ketika peralihan dari musim hujan ke kemarau nanti juga berpotensi hujan ekstrem. Jadi perlu diwaspadai ketika petir sudah menyambar segeralah mencari perlindungan," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra kepada Antara di Bogor, Minggu (18/11).

Hadi mengatakan, saat ini wilayah Bogor khususnya, dan sebagian Jawa Barat umumnya telah memasuki musim penghujan. Namun, potensi hujan ekstrem yang disertai petir dan kilat masih terjadi sewaktu-waktu.

Seperti hujan ekstrem yang terjadi Sabtu (17/11) kemarin, luas cakupannya tidak hanya terjadi di Bogor tetapi juga meluas hingga ke Cianjur dan Sukabumi.

"Kemarin di Cianjur juga ekstrem, ada hujan es," katanya.

Sementara itu, hujan ektrem yang terjadi di Kota Bogor Sabtu (17/11), menyebabkan satu orang tewas tersambar petir, dan tujuh lain luka-luka. Peristiwa terjadi di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, sekitar pukul 16.30 WIB.

Para korban terkena sambaran petir saat menyaksikan pertandingan sepakbola di lokasi kejadian. Petir menyambar sebuah pohon yang berada di sebelah ujung lapangan.

"Ketiga terjadi hujan ekstrem yang ditandai petir, sebaiknya berlindung di tempat yang aman, menghindari tempat seperti lapangan, di bawah papan reklame, sangat rawan karena menjadi titik sambar petir," kata Hadi.

Menurut Hadi, Bogor merupakan wilayah yang cukup banyak petirnya. Sehari bisa menyambar 100 kali, terutama di musim peralihan intensitasnya tinggi.

"Petir menyambar tidak hanya dari awan ke darat, tapi juga dari awan ke awan," katanya.

Untuk mengantisipasi hujan ekstrem, katanya, biasanya ditandai dengan suara petir terlebih dahulu. Jika sudah muncul petir, sebaiknya warga diimbau mencari perlindungan tidak di bawah pohon, papan reklame, ataupun lapangan. (Antaranews.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home