Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:16 WIB | Selasa, 19 Januari 2016

Indonesia Gagal Capai Pertumbuhan 5 Persen Gara-gara Asap

pi membakar lahan di sekitar Jalan Tjilik Riwut Km 53 dari arah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/10). Hingga kini masih terjadi pembakaran lahan yang berpotensi menimbulkan kembali kabut asap tebal dan pekat di wilayah Kalimantan Tengah. (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 tercatat sebesar 4,73 persen. Namun, seandainya kebakaran hutan yang menebar asap sepanjang tahun lalu tidak terjadi, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,93 persen atau nyaris lima persen.

Ini terungkap dari penjelasan Presiden Joko Widodo ketika berbciara pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2016 di Istana Negara, Senin (18/1).

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sempat terkoreksi 0,2 persen dari perhitungan gara-gara masalah kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap. Jokowi mengatakan bahwa fakta-fakta 2015 menunjukkan kabut asap telah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa di daerah-daerah.

"Tahun 2015 memberikan pelajaran kepada kita semuanya, betapa kita pontang-panting, jungkir balik karena apa? Api yang sudah membesar dan berada di semua daerah di semua lokasi," kata presiden.

Jumlah titik api dalam satu provinsi, kata dia, juga sudah sangat banyak.

Oleh sebab itu, tahun ini hal tersebut tidak boleh terjadi lagi.

"Early warning tadi sudah disampaikan. Deteksi tadi juga disampaikan. Pencegahan, cegah kuncinya dari situ jangan dibiarkan api satu bergerak," katanya.

Ia menegaskan semua unsur di daerah dengan back up dari BNPB harus digerakkan untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan.

"Tidak ada kata-kata tidak, semua harus digerakkan, begitu api satu muncul kejar dia. Ini yang akan membereskan," katanya.

Presiden telah membicarakan dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk menerapkan sistem "reward and punishment" dalam pelaksanaannya di lapangan.

"Yang terbakar semakin banyak semakin gede ganti copot. Yang tadi saya sampaikan dari sini sampai bawah. Yang enggak ada tentu saja promosi, ini kita kerja betul-betul kerja," kata presiden.

Pada kesempatan itu sejumlah kalangan yang terkait langsung dengan penanganan dan pengendalian kebakaran lahan dan hutan hadir di Istana Negara Jakarta.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home