Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 19:49 WIB | Kamis, 27 November 2014

Ini Alasan Hajriyanto Mundur dari Ketua DPP Golkar

"Saya mau mundur dari ketua DPP dan anggota presidium penyelamat partai karena semuanya tidak konsisten."
Hajriyanto Y Thohari pada Kamis (27/11) menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar dan anggota Presidium Penyelamat Partai. (Foto: partaigolkar.or.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hajriyanto Y Thohari pada Kamis (27/11) menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar dan anggota Presidium Penyelamat Partai. Ia mundur karena kedua kubu (Aburizal maupun Agung) sama-sama tidak konsisten.

"Saya mau mundur dari ketua DPP dan anggota presidium penyelamat partai karena semuanya tidak konsisten," kata Hajriyanto Y Thohari di Jakarta pada Kamis (27/11).

DPP Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie memutuskan akan melaksanakan Musyawarah Nasional IX di Bali pada 30 November – 3 Desember 2014, sedangkan kubu Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Partai dan memutuskan akan melaksanakan Munas pada Januari 2015.

Sebelumnya, kata Hajriyanto, pihak lawan Aburizal menghendaki munas dipercepat sesuai AD/ART pada bulan Oktober 2014. Namun, Aburizal menolak dan bersikukuh munas diselenggarakan pada 2015 sesuai amanat Munas Golkar di Pekan Baru.

Kini yang terjadi justru sebaliknya, kubu Aburizal Bakrie ingin mempercepat pelaksanaan Munas, sementara kubu Agung Laksono ingin Munas diselenggarakan pada 2015.

"Jadi, keduanya sama-sama tidak konsisten," kata dia.

Konflik internal Golkar menjelang munas, menurut Hajriyanto, terjadi karena adanya ketidakpercayaan dan  saling curiga.

Hajriyanto menjelaskan, sejak Rapimnas Golkar di Yogyakarta bulan lalu, sudah ada ketidakpercayaan. Sebagian mencurigai Rapimnas di Yogyakarta itu akan dimobilisasi menjadi Munas untuk memenangkan Aburizal Bakrie.

"Ketidakpercayaan itu terus terjadi sampai saat ini," kata Hajriyanto.

Hajriyanto berharap kedua belah pihak bisa mencapai kompromi sehingga akan ada Munas hasil kompromi yang dihadiri kedua belah pihak. Jika tidak, Hajriyanto khawatir perpecahan akan semakin meruncing dan sulit untuk diselesaikan.

"Saya akan tetap maju sebagai calon ketua umum, tapi saya akan maju dalam Munas hasil kompromi," kata dia. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home