Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:04 WIB | Sabtu, 11 Januari 2020

Irak Minta AS Persiapkan Penarikan Pasukan

Militer Amerika Serikat di Irak. (Foto: dok. Ist)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri (sementara) Irak, Adel Abdel Mahdi  meminta Amerika Serikat untuk mengirim delegasi ke Baghdad untuk mulai pembicaraan mempersiapkan penarikan pasukan, kata kantornya, hari Jumat (10/1).

Dalam percakapan telepon hari Kamis (9/1) malam dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, Abdel Mahdi "meminta agar para delegasi dikirim ke Irak untuk mengatur mekanisme untuk mengimplementasikan keputusan parlemen untuk penarikan pasukan (asing) dari Irak dengan aman."

Sekitar 5.200 tentara AS ditempatkan di pangkalan-pangkalan militer di Irak untuk mendukung pasukan lokal mencegah kebangkitan kelompok Negara Islam atau ISIS.

Mereka merupakan sebagian besar pasukan dari pasukan koalisi pimpinan-AS yang lebih luas. Pasukan ini diundang oleh pemerintah Irak pada 2014 untuk membantu memerangi para jihadis ISIS.

Penyebaran mereka didasarkan pada perjanjian eksekutif-eksekutif yang tidak pernah diratifikasi oleh parlemen Irak.

Namun pada hari Minggu (5/1), parlemen Irak memilih mendukung membatalkan undangan itu dan mengusir semua pasukan asing. Ini terkait dengan protes mereka atas penembakan markas milisi Syiah Irak dari kelompok Katha’ib Hizbullah. Namun serangan AS itu disebutkan sebagai balasan atas serangan oleh milisi itu ke markas militer yang menewaskan kontraktor AS.

Hari berikutnya, komandan AS mengirim surat ke rekan-rekan mereka di Baghdad mengatakan mereka sedang bersiap-siap untuk "keluar dari Irak."

Surat itu mengatakan koalisi akan "menjadi kembali ke posisi pasukan selama beberapa hari dan minggu mendatang untuk mempersiapkan pergerakan selanjutnya".

Pentagon mengatakan surat itu adalah draft yang dikirim secara tidak sengaja, tetapi Abdel Mahdi membantah hal itu, mengatakan kantornya telah menerima surat yang ditandatangani dan diterjemahkan salinan.

Dia telah meminta klarifikasi dari Washington tentang niatnya, sementara koalisi pimpinan AS mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka juga sedang mencari kejelasan tentang konsekuensi hukum dari keputusan parlemen itu.

Banyak anggota parlemen Irak marah oleh serangan pesawat tak berawak AS ke Baghdad sepekan lalu yang menewaskan Mayor Jenderal Iran, Qasem Soleimani, dan komandan tinggi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Beberapa hari kemudian, Iran melepaskan satu tembakan rudal ke pangkalan-pangkalan Irak yang digunakan oleh AS dan pasukan koalisi lainnya, yang menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban, menurut para pejabat.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home