Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 09:27 WIB | Senin, 02 Maret 2015

ISIS Bebaskan 19 Warga Kristen Asyur

Asap mengepul menjadi latar belakang berkibarnya bendera ISIS saat tentara Irak dan pejuang Syiah mengambil alih Saadiya di provinsi Diyala dari cengkeraman ISIS pada 24 November 2014 (Foto: Reuters)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau lebih dikenal sebagai ISIS, membebaskan 19 tawanan Kristen Asyur pada hari Minggu (1/3) setelah memproses mereka melalui pengadilan syariah bentukan sendiri.

Menurut laporan kelompok pemantau, yang dibebaskan terdiri dari 17 pria dan dua perempuan.

Reuters mengutip pernyataan Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau HAM berbasis di London yang mengatakan lebih dari 200 warga Asyur masih tetap berada di tangan ISIS, yang mereka tangkap bulan lalu ketika menyerbu belasan desa yang dihuni oleh minoritas Kristen kuno itu di dekat Hasaka, sebuah kota di timur laut yang sebagian besar dikuasai oleh pasukan Kurdi.

Sejauh ini belum diketahui alasan pembebasan mereka.

Pengadilan syariah ISIS selanjutnya akan menentukan nasib sisa sandera yang masih ditahan.

Sebelumnya, pada hari Sabtu ISIS juga telah melepaskan 22 orang sandera warga Kristen Asyur.

Jumlah sandera yang sempat ditangkapi ISIS, kata salah seorang pemantau HAM Suriah, Osama Edward, sebenarnya berjumlah lebih dari yang disebutkan.

Estimasi jumlah sandera, menurut Edward, sebagaimana dikutip CNN, terus bertambah. Sebab, tak pernah ada pernyataan yang terang dari ISIS mengenai sandera yang mereka tangkapi. Tak terkecuali perempuan dan anak kecil juga orang tua mereka tawan sebagai sandera.

Hingga hari ini menurut pantauan para pemantau HAM, sebanyak 1.969 jiwa telah melayang lantaran kekejaman ISIS. Dua pertiga dari para korban, adalah rakyat sipil yang tak terkait konflik apapun.

“Kami percaya jumlah yang telah dibunuh ISIS jauh dari yang pernah tercatat, Sebab data laporan kehilangan anggota keluarga yang Syrian Observatory miliki mencatatkan angka yang melebihi dari korban yang telah terdokumentasikan,” kata Syrian Observatory dalam siaran persnya.

Selama ini, ISIS memang menargetkan pembantaian terhadap kaum-kaum minoritas agama, terutama bagi mereka yang tak mau bersumpah mengakui khilafah mereka. Bulan lalu, ISIS melakukan pemenggalan terhadap 21 warga Kristen Koptik asal Mesir.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home