Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:46 WIB | Jumat, 30 Januari 2015

Istana Bantah Ada “Brutus” Jauhkan Jokowi dari PDIP

Presiden Jokowi saat meninjau proyek gas milik Pertamina di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Kabupaten Simalungun, Sumut. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah tudingan yang mengatakan orang-orang dekat Presiden Joko Widodo yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan telah menghalangi hubungan sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut dengan PDI Perjuangan sebagai partai pendukung.

“Ya enggak (menghalangi, Red) lah,” kata Pratikno kepada sejumlah wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (30/1).

Menurut dia selama ini seluruh menteri dan jajaran staf kepresidenan selalu menjalankan apa pun yang diperintahkan oleh presiden. “Itu kalau Pak Presiden meminta, memerintah, kami harus melaksanakan,” kata dia.

Pratikno mengatakan sudah menjadi kewajiban menteri dan seluruh staf kepresidenan untuk tidak menolak perintah Presiden.

“Kami tidak bisa bilang Pak Presiden, jangan terima ini atau jangan terima itu. Ya enggak dong. Kalau Presiden bilang jadwalkan pasti kita jadwalkan,” ujar dia.

Tudingan Brutus

Sebelumnya, sejumlah media memberitakan PDI Perjuangan menyebut ada “brutus-brutus” di lingkungan Istana Presiden yang ingin memisahkan salah satu kader partai berlambang banteng itu dengan partai politik pendukungnya.

“’Brutus-brutus’ itu ingin melemahkan Jokowi dengan membuat Jokowi berjalan sendiri,” ujar Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan selama dua minggu terakhir, Megawati tidak bertemu dengan Jokowi. Oknum di Istana yang dia sebut sebagai “brutus” dianggap telah memagari komunikasi Jokowi dengan PDIP.

“Kami menitipkan pesan untuk bertemu Presiden Jokowi, satu sampai dua minggu saja belum tentu sampai,” ujar dia.

Namun, Masinton enggan menyebutkan nama orang yang dia maksud itu. Dia hanya memberi kisi-kisi bisa sekretaris kabinet atau sekretaris negara.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home