Loading...
SAINS
Penulis: Bayu Probo 06:59 WIB | Jumat, 16 Mei 2014

Jalur Pendakian Gunung Slamet Masih Ditutup

Letusan Strombolian. Gunung Slamet mengeluarkan lava pijar, terlihat dari arah lokawisata Baturraden, Banyumas, Jateng, Senin (5/5) malam. Letusan Gunung Slamet merupakan letusan dengan tipe strombolian yang sama dengan letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. (Foto: Antara)

PURBALINGGA, SATUHARAPAN.COM – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, masih menutup jalur pendakian Gunung Slamet hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Status Gunung Slamet memang telah diturunkan dari Siaga menjadi Waspada pada hari Senin (12/5), pukul 16.00 WIB, namun sampai sekarang jalur pendakian belum dibuka karena masih berbahaya,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Prayitno, di Purbalingga, Jumat (16/5).

Dalam hal ini, kata dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang adanya aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Dia mengakui bahwa sejak terjadi peningkatan aktivitas Gunung Slamet, banyak calon pendaki yang menanyakan kemungkinan dapat dilakukannya pendakian.

Bahkan, lanjut dia, sejumlah pendaki dari Bobotsari sempat nekat melakukan pendakian meskipun hanya sampai di Pos I.

“Mereka mendaki lewat jalur lain bukan melalui Pos Pendakian di Dukuh Bambangan, namun hanya sampai di Pos I dan setelah itu kembali lagi. Padahal, jalur pendakian telah ditutup beberapa jam sebelum status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 10 Maret 2014,” katanya.

Terkait hal itu, dia mengharapkan para calon pendaki untuk bersabar hingga kondisi Gunung Slamet benar-benar aman untuk didaki, yakni jika statusnya telah diturunkan menjadi “Normal”.

“Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil pengamatan PVMBG. Jika nantinya status Gunung Slamet diturunkan menjadi Normal dan kondisinya telah benar-benar aman, kami tentunya akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja,” katanya.

Seperti diwartakan, Dinbudparpora Purbalingga menutup jalur pendakian Gunung Slamet sejak 10 Maret 2014 atau beberapa jam sebelum PVMBG meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng tersebut dari “Normal” menjadi “Waspada” pada pukul 22.00 WIB.

Penutupan pendakian tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet cenderung mengalami peningkatan.

Bahkan, pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet ditingkatkan dari “Waspada” menjadi “Siaga” karena aktivitasnya terus meningkat.

PVMBG pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet dari “Siaga” menjadi “Waspada” karena aktivitasnya cenderung menurun. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home