Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 21:48 WIB | Selasa, 06 Februari 2018

Jayawijaya Kirim Perwakilan ke Konferensi Anak di Swedia

Konferensi tingkat tinggi Agenda 2030 untuk Anak-anak, di Stockholm pada tanggal 14-15 Februari 2018. (Foto: government.se)

WAMENA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengirim seorang anak yakni Kristian Kogoya untuk mengikuti konferensi anak yang akan berlangsung di Swedia 9-18 Februari 2018.

Asisten I Sekda Kabupaten Jayawijaya Tinggal Wusono di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, hari Selasa (6/2), mengharapkan dengan kegiatan tersebut, Kristian Kogoya, anak usia 16 tahun itu bisa berbagi informasi yang diperoleh kepada anak lainnya di Jayawijaya tentang hak-hak dan langkah perlindungan terhadap anak dari kekerasan.

"Ini kali kedua dia mewakili Jayawijaya dan Papua bahkan Indonesia di ajang Internasional, sehingga nantinya bisa membagikan ilmu yang diperoleh kepada anak-anak sekolah dan anak-anak yang belum beruntung di kabupaten sehingga ke depan lebih baik lagi," katanya.

Selain memberikan dukungan dana kepada pelajar SMA PGRI Wamena itu, pemkab akan mendorong agar pelajar lain bisa mewakili Jayawijaya untuk terlibat pada kegiatan di tingkat nasional bahkan internasional.

"Harapan kami, ke depan semakin banyak putra putri Jayawijaya yang bisa mengangkat Jayawijaya di kancah nasional dan internasional," katanya.

Pendamping Kristian Kogoya, Kaleb Robinson Lau dari Wahana Visi Indonesia area pegunungan tengah Papua, mengatakan konferensi anak itu merupakan tindak lanjut upaya mengakhiri kekerasan terhadap anak.

"Maka global `partnership` bersama UNICEF, pemerintah Swedia dan organisasi We Protect Alliance dan World Vision kembali mengundang Kristian Kogoya mewakili anak-anak dari berbagai belahan dunia pada pertemuan konferensi dengan agenda 2030 untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak-anak di Swedia," katanya.

Sebelumnya Kristian pernah berbicara tentang anak di Forum Internasional yang dilaksanakan pada Oktober 2017 di Milestone Ke-8 di Ottawa, Kanada.

"Di Swedia dia nantinya berbicara untuk menyuarakan kasus anak, termasuk juga kasus yang baru ini terjadi yaitu bocah Clarita yang meninggal akibat disiksa ibu kandungnya sendiri," katanya. (Antara)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home