Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:18 WIB | Rabu, 23 Juli 2014

Jenazah Korban MH17 Segera Dibawa ke Belanda

Puing-puing jet Malaysian Airlines yang membawa 298 orang dalam penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur setelah jatuh di dekat kota Shaktarsk di Ukraina timur yang dikuasai oleh pemberontak. Pemberontak pro-Rusia yang memerangi otoritas Kiev pada 17 Juli mengklaim bahwa pesawat Malaysia tersebut ditembak jatuh oleh jet Ukraina. Sementara itu, Kepala badan otoritas penerbangan Ukraina pada Kamis mengatakan bahwa kru jet Malaysian Airlines melaporkan tidak ada malasah selama penerbangan. Semua dari 298 orang yang berada dalam pesawat MH17 itu tewas. (Foto: AFP)

DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Pesawat pertama yang membawa jenazah para korban jatuhnya pesawat MH17 milik maskapai Malaysia Airlines di Ukraina pada Rabu, (23/7) terbang menuju Belanda, di mana proses identifikasi korban, diperkirakan dapat memakan waktu berbulan-bulan, menurut pernyataan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

“Pesawat pertama (yang mengangkut jenazah korban) akan terbang menuju Eindhoven,” di Belanda selatan, “ujar Rutte kepada para wartawan setelah jenazah-jenazah tersebut tiba di kota Kharkiv, Ukraina setelah dievakuasi dari wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak.

Persiapan akan dilakukan di Kharkiv agar proses identifikasi dapat dilakukan di Belanda sebaik mungkin,” ujar Rutte.

Sebelumnya Kereta yang membawa jenazah tiba hari Selasa, (22/7), dari kota Torez, yang dikontrol pasukan pemberontak pro-Rusia. Jasad-jasad itu diserahkan ke Belanda, negara yang paling banyak kehilangan warga negaranya dalam insiden itu.

Kedatangan jasad-jasad itu berlangsung beberapa jam, setelah para pemberontak di Ukraina timur menyerahkan kotak hitam pesawat yang ditembak jatuh itu, ke para pakar penerbangan Malaysia.

Pemimpin pemberontak Alexander Borodai mengatakan, penyerahan alat rekaman data penerbangan itu berlangsung di kota Donetsk, beberapa jam setelah PM Malaysia Najib Razak berbicara dengannya melalui telepon.

Borodai mengatakan, ia baru saja menandatangani sebuah protokol yang menyatakan Malaysia akan menyerahkan kotak hitam itu ke para pakar di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Begitu korban berhasil diidentifikasi, pihak keluarga akan segera dihubungi bukan orang lain. Proses tersebut dapat memakan waktu beberapa pekan atau berbulan-bulan.

Dari 298 korban tewas, 193 di antaranya merupakan warga negara Belanda, dan negara tersebut bertanggung jawab melakukan proses identifikasi.

“Begitu korban siap diangkut, pesawat akan lepas landas,” ujar Rutte, yang mengonfirmasikan bahwa semua jenazah akan dibawa ke Belanda dan kemudian akan diterbangkan ke negara asal mereka masing-masing. 

Putin Berjanji Tekan Pemberontak untuk Bantu Penyelidikan MH17

Sementara itu  Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, (22/7),  berjanji akan melakukan semua hal yang mungkin,  untuk memengaruhi pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur, dan membantu menjamin penyelidikan sepenuhnya atas tragedi pesawat Malaysian Airlines MH17 pada pekan lalu.

Namun dia menambahkan, itu tidak akan cukup dengan berlanjutnya operasi militer Kiev terhadap pemberontak, Barat harus mendorong otoritas Ukraina mengumumkan gencatan senjata.

“Rusia akan melakukan semua hal sesuai kekuasaannya agar penyelidikan transparan, mendalam dan komprehensif,” kata Putin, dalam sebuah pertemuan dewan keamanan nasional, menurut para kutipan yang disiarkan televisi pemerintah Rusia.

Kami diminta untuk menggunakan pengaruh kepada para militan di (Ukraina)selatan dan tenggara. Tentu saja kami akan melakukan semua hal dalam kekuasaan kami.

“Namun ini akan sangat tidak memadai, mengingat serangan terbaru oleh tentara Ukraina, kata Putin. “Tank-tank menyerang stasiun kereta,” ujarnya mengenai bentrokan pada Senin, (21/7) di wilayah pinggiran Donetsk.

Para ahli internasional yang datang untuk menyelidiki tragedi itu merasa ketakutan. (AFP/VOA Indonesia /Ant)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home