Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:58 WIB | Senin, 19 Oktober 2015

Kaum Muda Asia Pasifik Bahas Masa Depan Perkotaan

Pembukaan APUF-Youth Assembly di Jakarta (18/10) yang diikuti oleh 300 kaum muda dari 34 negara dari Asia Pasifik. (Foto; pu.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM  - Urbanisasi menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan global. Saat ini diperkirakan 50 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan dan pada tahun 2050, diproyeksikan sekitar 70 persen tinggal di kawasan perkotaan.

Di wilayah Asia, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan saat ini mencapai 48 persen. Namun, PBB memperkirakan jumlah penduduk Asia yang tinggal di perkotaan akan meningkat menjadi 64 persen di tahun 2050.

Asia dan Afrika akan mencatat kenaikan penduduk perkotaan terbesar jika dibandingkan wilayah-wilayah lain di dunia.

Urbanisasi tidak hanya berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi kawasan, namun juga menjadi salah satu agenda sosial yang harus dikelola dengan tepat.

Merespons persoalan urbanisasasi, Pemerintah telah menetapkan agenda perkotaan menjadi salah satu agenda nasional. Bahkan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dari  Asia Pasifik Urban Forum (APUF) Tahun 2015, bekerjasama dengan UN Habitat.

Adapun rangkaian acara APUF 2015 sejak 18 - 22 Oktober 2015 terdiri dari APUF Youth Assembly 2015, Asia Pacific Urban Forum (APUF) dan The High Level-Asia Pacific Regional Meeting (HLRM) di kalangan Menteri dari kawasan Asia Pasifik.

Dalam pembukaan APUF-Youth Assembly di Jakarta (18/10) yang diikuti oleh 300 kaum muda dari 34 negara dari Asia Pasifik,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadilmuljono, menjelaskan kaum muda memiliki peran strategis di dalam membangun masa depan kota dan kaum muda ikut serta di dalam mewujudkan kota yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kaum muda dituntut untuk care dengan agenda perkotaan, dan melakukan dialog lintas negara untuk saling tukar pengalaman, maupun merumuskan rekomendasi kebijakan penanganan perkotaan.

Selain itu, pembicara lainnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Deputi Kementerian Pemuda dan Olah Raga Gatot Dewabroto, maupun beberapa walikota dari kaum muda dari Asia Pasifik, termasuk Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto. 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Basuki mengurai pentingnya ruang publik yang ramah di kawasan perkotaan di negara-negara berkembang.

“Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh di Asia Pasifik, memberikan ruang bagi kaum muda untuk lebih kreatif, di dalam mengelola isu perkotaan, “ kata Gubernur Ahok.

Menteri Basuki mengurai dalam Asia Pacific Urban Forum (APUF) Youth 2015 ini, kaum muda dari 34 negara ini membahas 6 isu utama perkotaan yakni agenda kohesi sosial dan keadilan, agenda penataan ruang kota, agenda ekologi dan lingkungan, agenda permukiman perkotaan dan pelayanan dasar.

Demikian pula, dibahas pula agenda ekonomi perkotaan, agenda teknologi dan inovasi, serta agenda kebijakan kewilayahan perkotaan. “Menariknya, di kesempatan ini, prinsip Bhineka Tunggal Ika sebagai strategi kohesi sosial, menjadi salah satu tema yang diangkat dalam forum kaum muda  Asia Pasifik, “ kata Menteri Basuki.

Lebih lanjut, Menteri Basuki menjelaskan, APUF-Youth merupakan perkumpulan pertama dari organisasi dan kelompok kaum muda, yang berbeda untuk melakukan diskusi seputar agenda perkotaan di tingkat regional.

APUFY, menawarkan langkah-langkah menuju penguatan kerjasama konstruktif dengan kaum muda, sebagai pemangku kepentingan dari isu-isu yang dihadapi perkotaan di kawasan Asia Pasifik.

Menurut Menteri Basuki, Indonesia tercatat dalam sejarah, karena menjadi tuan rumah dari rangkaian Konferensi Habitat III, yang diselenggarakan 20 tahun sekali. Tahun 1976 Habitat I di Vancouver, Kanada, 1996 di Istambul Turki, dan tahun 2016 di Quito, Equador yang mengambil tema Sustainable Urbanization.

Sebagaimana diketahui, PBB telah mengadakan the United Nations Sustainable Development Summit pada 25-27 September 2015, mengadopsi  agenda Sustainable Development Goals (SDGs), yang lengkapnya disebut "Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development". Agenda SDGs terdiri dari 17 tujuan SDGs dan 169 sasaran, dan SDGs ini sebagai pengganti Millenium Development Goals (MDGs) 2015. (pu.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home