Loading...
INSPIRASI
Penulis: Ester Novaria 01:00 WIB | Minggu, 30 Agustus 2015

Kesungguhan Tekad Mengukir Masa Depan

Hambatan terbesar sering kali berasal dari dalam diri kita sendiri.
Mengukir masa depan (foto: Ester Novaria)

SATUHARAPAN.COM – Kesadaran tentang betapa pentingnya kebutuhan edukasi bagi masyarakat zaman sekarang mulai menggerakkan banyak orang untuk terlibat dalam membantu sesama agar mendapatkan pendidikan yang lebih layak. Kini ada banyak variasi bantuan yang disediakan dan diberikan kepada anak sekolah. Ada yang berupa dana, barang-barang penunjang untuk sekolah, dan ada juga bimbingan belajar gratis.

Di sebuah kecamatan pinggir kota Cianjur, yaitu Kecamatan Ciranjang, terdapat Rumah Belajar, yang merupakan sebuah bentuk pelayanan sosial bagi anak. Rumah Belajar, yang dikelola oleh GKI Cianjur Pos Ciranjang dan masyarakat sekitar, buka setiap hari Senin-Jumat untuk memberikan bimbingan belajar gratis untuk anak mulai dari PAUD hingga SMP. Pengajarnya adalah para mahasiswa keguruan yang tinggal di daerah tersebut.

Rumah Belajar didirikan atas kesadaran bahwa masyarakat dan gereja perlu memberikan perhatian khusus pada kebutuhan pendidikan anak karena proses pembelajaran di sekolah kurang membuat anak memahami pelajarannya. Selain karena fokus guru yang terbagi pada anak yang begitu banyak, juga banyaknya pelajaran yang mesti dikuasai anak. Kehadiran Rumah Belajar diharapkan dapat membantu anak-anak untuk mengukir masa depan dengan berusaha lebih giat lagi mempelajari bahan-bahan ajar yang mereka dapat di sekolah.

Tujuan baik tidak menjamin ketiadaan tantangan. Itu jugalah yang dirasakan pengurus Rumah Belajar dalam menjalankan program ini. Sejak berdiri pada 2011, Rumah Belajar masih terus memperlengkapi dirinya dengan banyak hal. Ketersediaan pengajar yang cara kerjanya kadang tidak sesuai dengan visi Rumah Belajar sampai sekarang masih menjadi kesulitan bagi pengembangan pelayanan. Selain itu, kenyataan bahwa ada banyak anak yang memiliki kemampuan jauh dari standar kemampuan seharusnya—anak kelas 3 SD belum bisa membaca, kelas 2 SD belum akrab dengan angka—menjadi tantangan yang mewarnai perjalanan Rumah Belajar.

Namun demikian, kesungguhan tekad untuk melayani masyarakat—terkhusus anak-anak yang membutuhkan bantuan dalam belajar—mampu mengikis bahkan menghilangkan perasaan terhambat meski ada berbagai macam hambatan yang dialami oleh pengurus Rumah Belajar. Sampai sekarang Rumah Belajar masih terus berkarya dan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk mengadakan pelayanan yang serupa.

Ketika kita mempunyai sebuah tujuan baik dan kesungguhan tekad untuk mewujudkan tujuan tersebut, yakinlah hambatan apa pun semestinya tidak akan menghentikan langkah kita untuk melakukannya. Dan memang, hambatan terbesar sering kali berasal dari dalam diri kita sendiri.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home