Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 14:29 WIB | Sabtu, 11 Maret 2017

Koleksi Museum Alkitab LAI: Miniatur Tabut Perjanjian

Miniatur Tabut Perjanjian yang tersimpan di Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. (Foto: Prasasta Widiadi)

SATUHARAPAN.COM – Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memiliki koleksi miniatur Tabut Perjanjian atau Ark of the Covenant.  

Pengunjung yang baru kali pertama masuk museum akan melihat koleksi miniatur ini di luar dari ruang pameran Museum Alkitab LAI, atau terletak di dekat koleksi alkitab tulisan tangan, dan alat-alat musik perkusi dan melodi dalam Alkitab. Miniatur ini terletak dalam sebuah vitrin kaca yang berdekatan dengan replika loh batu, yang sudah tampil di satuharapan.com, beberapa pekan sebelumnya.

Miniatur ini terbagi dua, yakni miniatur Tabut Perjanjian, dan tutup Tabut. Miniatur Tabut Perjanjian memiliki ukuran yang serupa dengan satu bungkus roti tawar yang biasa terdapat di sejumlah mini market, sementara itu tutup dari Tabut Perjanjian memiliki panjang dan lebar yang serupa dengan undangan pernikahan, namun di bagian atas memiliki dua buah pegangan.

Tabut perjanjian tersebut, memiliki warna emas yang  meliputi hampir semua bagian miniatur itu. Satu hal yang nampak bahwa miniatur tersebut adalah miniatur Tabut Perjanjian yakni di bagian bawah dari miniatur terdapat tulisan “Ark of The Covenant” berwarna kehitaman.

Menurut keterangan yang terdapat di museum, “Ark of The Covenant” atau miniatur Tabut Perjanjian tersebut adalah miniatur atau replika yang menampilkan Tabut Perjanjian dengan ukuran sepersepuluh dari aslinya yang berukuran 13 x 1 x 1 meter. Tabut terbuat dari kayu penanga yang disalut dengan emas murni. Untuk mengangkatnya dibutuhkan tongkat kayu yang  dimasukkan pada gelang gelang di keempat sudutnya. Tutup tabut yang disebut dengan tabut pendamaian juga dibuat dari emas di atasnya terdapat dua kerub (patung yang berbentuk menyerupai malaikat) yang saling berhadapan dan sayapnya mengembang. Tabut perjanjian berisi dua loh batu Musa, tongkat Harun yang bertunas dan buli buli berisi manna.  

Menurut Wikipedia, Tabut Perjanjian dalam bahasa Ibrani disebut juga dengan Aron Habrit, dalam bahasa Arab disebut juga dengan Tabul Al Ahd, dan bahasa Inggris disebut Ark of the Covenant atau Ark of Testimony atau Ark of God adalah wadah yang digambarkan dalam Alkitab berisi Loh-Loh Batu di mana tertulis Sepuluh perintah Allah, Tongkat Harun, dan roti manna.

Menurut Pentateukh, Tabut dibuat atas perintah Tuhan, selaras dengan penglihatan kenabian Musa di Gunung Sinai seperti terdapat dalam Keluaran 25:10-16. Dalam perikop yang berbeda, Keluaran 25:22, Tuhan berbicara dengan Musa dari antara dua kerubim di penutup Tabut.

Dalam Keluaran 37: 1-9 digambarkan pembuatan Tabut Perjanjian dilakukan Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, yaitu orang yang telah ditunjuk sebagai pembuat perkakas Kemah Suci. 

Secara rohani, menurut gptkk.org, Tabut Perjanjian menunjuk pada takhta Tuhan, atau adanya hubungan pernikahan antara Kristus sebagai mempelai laki-laki, dengan sidang jemaat sebagai mempelai perempuan, yang disatukan berdasar kasih.

Sementara itu tutup dari Tabut itu, atau tutup pendamaian mengacu kepada pribadi Yesus Kristus, Anak Allah. Kerub pertama menunjuk kepada Tuhan Yesus, dan kerub  kedua menunjuk Allah Roh Kudus.

Menurut gotquestions.org, Tabut Perjanjian sempat disimpan di tempat kemah suci di padang pasir (saat bangsa Israel keluar dari Mesir seperti terdapat dalam 2 Tawarikh 5:10), sebelum kemudian disimpan di Bait Allah ketika Yerusalem dibangun, seperti terdapat 1 Tawarikh 15:3.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home