Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 00:14 WIB | Minggu, 23 Oktober 2016

Lonceng Gereja Irak Berdentang Kembali Sambut Kekalahan ISIS

Gereja di Bartella yang kini telah dapat membunyikan loncengnya kembali. Sudah dua tahun gereja ini ditinggalkan orang Kristen setelah ISIS menguasai Bartella (Foto: akun twitter @iraqichristian)

MOSUL, SATUHARAPAN.COM - Desing peluru, suara mortir dan bom, perlahan-lahan mereda di Bartela, kota di bagian utara Irak. Suara itu berganti sejenak dengan suara yang sudah tak pernah terdengar selama dua tahun: dentang lonceng gereja.

Reuters melaporkan, suasana tenang namun penuh kewaspadaan terasa kembali ke wilayah Kristen bersejarah ini pada hari Jumat (21/10), seiring takluknya kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Sehari sebelumnya pasukan Irak merangsek dari arah barat menuju Mosul, kubu terakhir jihadis terkutuk itu dan memaksa pejuang ISIS yang tersisa melarikan diri.

Bartella, sebuah kota yang dulu menjadi tempat bermukim ribuan orang Kristen Asyur, telah kosong sejak Agustus 2014 ketika ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan tetangganya, Suriah.

Direbutnya kota Bartella telah mendapat sambutan ramai di media sosial. Sejumlah akun twitter, di antaranya @iraqichristian, memposting gambar gereja di Bartella yang selama ini tak pernah lagi membunyikan loncengnya.

"Irak adalah tempat Kekristenan selama lebih dari 2.000 tahun. Hari ini, lonceng gereja berbunyi setelah dua tahun dibungkam ISIS," kicau dia.

Kicauannya yang lain, dalam Bahasa Inggris, berbunyi demikian: "Church bells of #Bartella #NinevehPlain rang for first time in 2 years today since #ISIS overtook town #Mosul #MosulOps #Praq @NinwyaAshur."

Kicauan ini juga menyertakan gambar gereja di Bartella yang tampak berantakan karena telah lama ditinggalkan. Kicauannya itu kemudian banyak sekali mendapat retweet.

Pada kicauan lainnya, ia memposting gambar tentara khusus Irak yang sedang mengawal kota Bartella di Niniwe, setelah pasukan Irak berhasil mengusir pejuang ISIS.

Akun twitter lainnya, memposting gambar-gambar, dimana tentara mengangkat buku-buku himne yang sobek dan dihancurkan oleh ISIS.

Aroma kemenangan sudah mulai terasa seiring dengan direbutnya kembali sejumlah desa dan kota yang selama ini diduduki ISIS.

"Bartella sekarang selamat dan aman. Ia dibawah kendali penuh kami sekarang," kata komandan pertempuran Irak, Mayor Jenderal Maan Saadi. Bendera tiga warna Irak tersampir di bahunya.

Dia memberitahu wartawan saat kunjungan singkatnya ke Gereja Ortodoks Suriah, Santo Matius, bahwa para pejuang ISIS yang menembaki pasukan kontra teroris Irak (CTS) di pagi harinya dengan senjata sniper, kini telah benar-benar dilenyapkan.

Lebih dari 80 jihadis tewas dalam pertempuran, ia menambahkan, dan beberapa orang lagi  kemungkinan melarikan diri  ke wilayah yang masih dikendalikan ISIS.

Beberapa anggota pasukan Irak juga menjadi korban dalam pertempuran, meskipun pejabat militer menolak untuk memberikan angka yang spesifik. Seorang komandan batalion kepada Reuters mengatakan dua anggota CTS  tewas.

Pada hari ini (23/10), Reuters melaporkan tentara Irak yang didukung oleh AS kembali melancarkan serangan ke wilayah-wilayah Kristen yang selama ini diduduki ISIS. Serangan itu berlangsung mengiringi tibanya Menteri Pertahanan AS, Ash Carter di Baghdad, untuk bertemu dengan Perdana Menteri Haider al-Abadi. Mereka membahas kampanye menaklukkan ISIS yang akan bermula pada hari Senin dengan serangan udara dan darat yang didukung oleh koalisi yang dipimpin AS.

Militer Irak dalam pernyataannya mengatakan unit-unit tentara Irak sudah memasuki pusat Qaraqosh, kota utama Kristen yang berjarak 20 km di tenggara Mosul.

Langkah lebih lanjut yang kini sedang disusun adalah menguasai desa Kristen tetangganya, Karamless, atau Karemlash.

Serbuan terhadap Mosul kali ini diharapkan merupakan perang terbesar di Irak sejak invasi AS pada 2003.

Media militer Irak mengatakan sekitar 50 desa telah direbut dari penguasaan milisi ISIS sejak hari Senin dalam operasi yang bertujuan utama menguasai Mosul, tempat 5.000 hingga 6.000 tentara ISIS berada.

"Ini awal dari kampanye. Kami merasa positif tentang bagaimana sesuatunya telah dimulai, khususnya mempertimbangkan rumitnya operasi ini," kata seorang pejabat AS yang memberikan keterangan kepada reporter sebelum perjalanan Carter ke Baghdad.

Sementara itu kendati Bartella sudah aman, masih perlu beberapa waktu sebelum penduduk dapat kembali ke kota itu. Jalan ke Bartella masih dipenuhi oleh sisa-sisa pertempuran seperti selongsong peluru, alat peledak yang telah dinonaktifkan, pecahan-pecahan akibat ledakan bom mobil di pinggir jalan.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home