Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 05:00 WIB | Jumat, 26 September 2014

Mari Menjadi Si Buta

Fokuslah hanya Tuhan dan butakan diri dari Si Jahat, niscaya hidup kita akan jauh lebih bermakna.
Foto:www.azkazone.com

”Mother, if I had a choice, I would still chose to remain blind. For when I die, the first face I will ever see will be the face of my blessed Saviour.”Demikianlah kalimat yang keluar dari bibir Frances Jane Crosby kepada ibunya. Ia, penulis kidung rohani asal Amerika Serikat, dikenal dengan nama Fanny J. Crosby.

Sepanjang 95 tahun perjalanan hidupnya, ada lebih dari 8.000 kidung yang diciptakannya. Beberapa karyanya menjadi kesukaan banyak orang, di antaranya: Pass Me Not, O Gentle Saviour; Blessed Assurance; I Am Thine, O Lord; dan All the Way My Saviour Leads Me. Dan semuanya itu diciptakan dalam keadaan buta.

Fanny lahir dalam keadaan mata normal, kebutaannya merupakan akibat malapraktik dokter. Ketika orang bertanya mengenai perasaannya terhadap dokter tersebut, Fanny menjawab, ”Saya sudah memaafkannya bertahun-tahun lampau.” 

Dalam kondisi yang tak pernah mampu menyaksikan warna dan rupa-rupa dunia, ia tak patah arang. Boleh jadi matanya tak berfungsi. Tetapi Tuhan memberikan karunia lain: telinga yang mampu menangkap nada, mulut yang mampu bertutur, pikiran yang mampu merangkai syair, dan terutama hati untuk tetap beriman. Dan Fanny mengembangkan karunia itu dengan sebaik-baiknya.

Mengingat Fanny Crosby, saya teringat adik kelas mahasiswa baru di kampus pada tahun 2010 yang juga tuna netra. Oleh panitia Ospek, saya diminta secara khusus untuk membantunya. Tetapi, ketika saya berhadapan langsung dengannya, saya merasa dia tidak perlu bantuan. Ia mandiri menangani keperluannya. Jadi, pada akhirnya yang saya lakukan adalah sibuk terkagum-kagum pada kemandiriannya.

Berhari-hari saya larut, terpana, pada sosok tunanetra. Sampai pada titik puncaknya, saya mengambil kesimpulan, sepertinya bagus bila semua orang menjadi buta. Bukan buta harfiah. Namun, buta pada sikap intimidasi dari luar maupun dari dalam diri yang asalnya dari Si Jahat. Sebaliknya, buka mata hati dan mata jiwa lebar-lebar.

Dari dua macam mata ini, terlihat jelas sosok Tuhan yang selalu ada bersama kita, plus segala bonus berkat yang lebih dari dugaan kita. Fokuslah hanya Tuhan dan butakan diri dari Si Jahat, niscaya hidup kita akan jauh lebih bermakna.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home