Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:21 WIB | Sabtu, 24 Desember 2016

Menag Berharap Agamawan Aktif Suarakan Moderasi

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat memberi sambutan pada Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di Semarang, Jawa Tengah. (Foto: kemenag.go.id)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap kaum agamawan lebih aktif lagi dalam menyuarakan moderasi.

“Saya mengajak tokoh agama untuk lebih eksis dalam menyuarakan moderasi. Mengajak umat untuk mengambil sisi positif dari keragaman dan kemajemukan, bukan sisi negatif yang mengarah kerusakan," kata Lukman Hakim Saifuddindalam Pembinaan Kerukunan Umat Beragama yang diadakan Kanwil Kemenag Jawa Tengah di Semarang, hari Jumat (23/12).

Selain menyuarakan moderasi, Menag berharap para tokoh agama juga mendukung aparat penegak hukum agar dapat menjalanakn tugasnya dengan baik dan benar, sesuai aturan yang ada.

Dia mengatakan tanpa penegakan hukum, akan memunculkan anarkisme yang bisa membahayakan. Tidak hanya mengancam integrasi bangsa yang majemuk, anarkisme juga membayakan kehidupan keagamaan Indonesia.

"Kita harus memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, agar mereka bisa bekerja dengan baik," kata dia.

Menag berpesan kepada para tokoh agama untuk lebih memanfaatkan sosial media untuk hal-hal yang bersifat positif dan produktif, tidak justru ikut terjebak sebagai penebar informais yang tidak berdasar dan tidak jelas.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyampaikan keprihatinannya atas tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Dalam beberapa kali kunjungannya ke daerah, Ganjar mengaku menemukan fakta memprihatinkan, di mana anak-anak sekolah dasar sudah mengenal narkoba. Di samping itu, temuan Ganjar menunjukan sebagian mereka juga sudah pernah melakukan seks bebas.

Ganjar juga mengajak tokoh agama untuk melakukan gerakan bersama mendakwahkan pesan anti narkoba. Termasuk juga tema yang terkait dengan deradikalisasi guna mengantisipasi berkembangnya pemahaman keagamaan yang ekstrim.

"Jika itu semua disampaikan tokoh masyarakat, maka alangkah indahnya. Kalau yang mengingatkan gubernur, benturannya akan keras. Tapi kalau yang mengingatkan pimpinan agama yang dihormati, biasanya lebih mudah diikuti," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga berharap para tokoh agama mengajak masyarakatnya untuk kembali menghidupkan gerakan ngobrol di tingkat RT/RW.

Menurut dia, pertemuan antar RT/RW dengan warganya penting, untuk lebih saling mengenal dan memahami. Menurut dia, rumah yang semakin tinggi pagarnya dan semakin individualistik penghuninya, sebenarnya akan semakin rawan karena warga dan tetangga lainnya tidak bisa mengenali, apalagi peduli.

"Saya berharap ke depan akan ada program bersama FKUB agar kerukunan dan kehidupan bermasyarakat menjadi semakin baik,” kata dia.

Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Farhani mengatakan, kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama diikuti pejabat struktural Kemenag Kab/Kota se Jateng, dinas atau instansi utusan Pemprov Jawa Tengah, ketua FKUB Kab/Kota se Provinsi Jawa Tengah, serta tokoh lintas agama Provinsi Jawa Tengah. (kemenag.go.id)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home