Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 10:04 WIB | Rabu, 27 Mei 2015

Menag: Ponpes Siap Tampung Anak-anak Rohingya

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (tengah) memberi keterangan saat diwawancarai wartawan usai pembukaan Muktamar Wanita Islam Alkhairaat (WIA) ke IV di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/8/14). Menteri Agama menegaskan Pemerintah Indonesia menolak keberadaan ataupun perkembangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kemudian menamakan diri menjadi Islamic State (IS) di wilayah NKRI serta meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh atas ajaran maupun paham yang disebarkan organisasi tersebut. (Foto: Antara)

WONOSOBO, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pondok pesantren siap menampung pengungsi anak dari Rohingya yang ditinggal orang tuanya.

“Khusus bagi anak-anak yang terpisah dari orang tuanya atau bahkan orang tuanya sudah meninggal pondok pesantren siap menampung mereka,” katanya di Wonosobo, Selasa (26/5) malam.

Ia mengatakan hal tersebut usai peluncuran diniyah formal di Pondok Pesantren Al Mubarok Wonosobo.

Ia menuturkan banyak anak yang kehilangan orangtuanya selama mereka berada di perahu yang berminggu-minggu maka mereka akan ditampung di pondok pesantren untuk mendapatkan pendidikan.

“Anak-anak yatim piatu itu kita didik di pondok pesantren, karena pendidikan itu hak mereka. Khusus untuk anak-anak, karena yang sudah dewasa tentu akan ada penanganan dengan opsi yang berbeda,” katanya.

Ia menuturkan pengungsi Rohingya tetap menjadi konsentrasi Pemerintah Indonesia untuk menyantuni mereka.

“Jadi kebijakan presiden, Pemerintah Indonesia jelas ketika mereka sudah masuk wilayah Tanah Air maka demi kemanusiaan kita harus menyantuni mereka sebagai pengungsi,” katanya.

Ia mengatakan tentu mereka tidak selama berada di sini. Dalam waktu sementara itu maka bersama dengan negara-negara terkait antara lain Myanmar, Bangladesh, dan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand dan sebagainya dan tentu tidak kalah pentingnya adalah PBB untuk mencari jalan keluar.

“Dalam jangka darurat di depan mata adalah harus mengayomi mereka. Hal itu yang sudah dilakukan di Aceh,” katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home