Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 22:35 WIB | Sabtu, 09 Januari 2016

Menengok Menara Saidah yang Tak Bertuan

Menengok Menara Saidah yang Tak Bertuan
Kondisi gedung Menara Saidah (kiri) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan yang direkam dari ketinggian pada hari Jumlat 8 Januari 2016. Gedung ini sejak tahun 2007 ditutup sampai dengan sekarang ditinggal penghuniny. Gedung berlantai 30 yang diresmikan tahun 2001 tersebut menjadi kontroversi sejak adanya dugaan gedung tersebut mengalami kemiringan pada fondasi konstruksi bangunan yang sampai saat ini tidak memiliki status jelas apakah dibiarkan tetap berdiri atau diruntuhkan (Foto-foto: Dedy Istanto).
Menengok Menara Saidah yang Tak Bertuan
Puncak Menara Saidah tampak dari kejauhan yang direkam pada sore hari sampai saat ini masih tak bertuan ditinggal penghuninya yang ditutup sejak tahun 2007 lalu atas dugaan adanya kemiringan pada fondasi kontruksi bangunan tersebut.
Menengok Menara Saidah yang Tak Bertuan
Gedung Menara Saidah tampak dari kejauhan merupakan salah satu gedung perkantoran tertinggi yang diresmikan pada tahun 2001 di kawasan Jalan Gatot Subroto yang saat ini ditinggal penghuninya.
Menengok Menara Saidah yang Tak Bertuan
Gedung Menara Saidah (kanan) tampak pada sore hari yang direkam dari ketinggian sampai saat ini masih belum jelas statusnya apakah dibiarkan tetap berdiri atau diruntuhkan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Foto-foto berikut ini menampilkan  gedung Menara Saidah yang  tak bertuan, terlihat  di kejauhan. Menara Saidah sebelumnya bernama gedung Grancindo berdiri sejak tahun 2001 yang merupakan sebuah gedung perkantoran terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Gedung bercorak khas dengan desain bernuansa Romawi yang sebagian bahannya diimpor dari Italia itu merupakan salah satu gedung pertama tertinggi yang berdiri di kawasan Jalan Gatot Subroto. Memiliki total 30 lantai, awalnya gedung initerdiri dari 15 lantai. Lalu ditambah dengan melakukan renovasi besar-besaran  untuk perkantoran yang dibangun tahun 1995 sampai 1998.

Berbagai hal kontroversial mengenai Menara Saidah muncul, sampai akhirnya tutup di tahun 2007. Salah satunya mengenai kontruksi bangunan Menara Saidah yang diduga  memiliki fondasi yang miring beberapa derajat. Hal itu dianggap membahayakan bagi keselamatan penghuni, sampai akhirnya ditutup.

Kontruksi bangunan dianggap bermasalah sejak awal, namun dari pihak pemilik gedung dan juga Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang bersedia memberikan keterangan seperti dikutip dalam Wikipedia. Dari keterangan laman tersebut dikatakan pada tahun 2012 pemilik gedung telah menyerahkan pengawasan kepada Kepolisian Sektor Cawang, Jakarta Timur, dimana masalah keamanan, termasuk bila terjadi kebakaran sepenuhnya menjadi tanggung jawab polisi.

Sampai saat ini gedung Menara Saidah hanya tinggal nama namun tetap menjadi buah bibir. Tidak terawatnya gedung Menara Saidah dengan kondisi beberapa kaca gedung jendela yang pecah membuat status gedung semakin tidak jelas. Tidak adanya kejelasan status juga berdampak bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.  Jaraknya yang berdekatan dengan pemukiman serta jalan utama Gatot Subroto mengakibatkan rasa kekhawatiran dan takut apabila terjadi suatu hal terhadap gedung. Hal itu seharusnya menjadi prioritas utama dan menjadi bagian yang harus diantisipasi sebelumnya.

Berikut ini kondisi Menara Saidah terekam dalam foto yanag diambil pada hari Jumat (8/1)  sore hari. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home