Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 21:53 WIB | Sabtu, 30 Mei 2015

Menikmati Sunset Diantara Gedung Pencakar Langit Jakarta

Menikmati Sunset Diantara Gedung Pencakar Langit Jakarta
Suasana indahnya matahari tenggelam diantara gedung-gedung pencakar langit menghiasi langit Jakarta seperti yang terlihat di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (30/5). Matahari tenggelam jarang sekali terlihat di langit kota Jakarta yang setiap harinya selalu diselimuti oleh langit yang pekat dari asap polusi. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Menikmati Sunset Diantara Gedung Pencakar Langit Jakarta
Indahnya matahari tenggelam dengan sinarnya yang pekat kuning menghiasi langit Jakarta pada sore hari ini yang jarang sekali terlihat.
Menikmati Sunset Diantara Gedung Pencakar Langit Jakarta
Langit Jakarta tampak indah dengan sinar matahari tenggelam dicelah gedung-gedung pencakar langit.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Cuaca  Jakarta khususnya di sekitar kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (30/5) pada sore hari tadi tampak cerah. IMomen demikian sangat baik untuk menikmati sunset (matahari terbenam). Menyaksikan matahari tenggelam di kota Jakarta tentu sangatlah jarang, hanya di waktu-waktu tertentu bila memang kondisi cuaca memungkinkan.

Matahari tenggelam di antara celah gedung-gedung pencakar langit terlihat cantik sore hari ini. Warna kuning pekat yang membias ke segala arah telah menjadi pelengkap langit kota Jakarta yang hari ini diprediksikan tidak hujan. Badan Meteorologi Klimoatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan kota Jakarta hari ini (30/5) sampai besok (31/5) tampak cerah dan berawan mulai dari pagi hingga malam.

Beberapa fenomena alam terjadi di sepanjang bulan Mei ini, mulai dari fenomena suara terompet dari langit “ Sangkakala “ yang terjadi di sejumlah negara di belahan dunia, sampai dengan awan misterius dan yang terakhir baru saja terjadi tentang adanya gelombang panas yang melanda beberapa negara diantaranya India dan Afghanistan.

Menurut Badan Meteorologi India melaporkan suhu panas yang terjadi sejak Selasa (26/5) kemarin suhu udara mencapai 48 derajat celcius, bahkan pada malam hari. Akibat gelombang panas yang melanda beberapa hari terakhir ini telah menelan korban jiwa yang diperkirakan mencapai sekitar 1.400 korban di dua wilayah yaitu Andrha Pradesh dan Telanggana, India.

Gelombang panas ekstrem yang melanda India bisa saja terjadi di Indonesia, namun kemungkinan itu  kecil. Menurut BMKG tidak ada indikator dinamika pada atmosfer yang dapat memicu terjadinya aliran pada udara panas di Indonesia dalam keterangannya yang disampaikan pada, Kamis (28/5) lalu. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home