Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 10:55 WIB | Jumat, 20 Maret 2015

Gerhana Matahari Total, Warga Denmark Buru Tempat Terbaik

Pemandangan Longyearbyen di Svalbard, destinasi para pemburu fenomena alam gerhana matahari total 20 Maret. (Foto: svalbardpictures.com/Tommy Dahl Markussen)

SATUHARAPAN.COM - Turis memenuhi Longyearbyen, di Svalbard, pulau di wilayah administrasi Norwegia yang terletak di Laut Arktik, pada 19 Maret. Mereka datang berbondong-bondong dengan naik kereta yang ditarik anjing. Tujuannya, seperti dilaporkan AFP, “berburu” tempat terbaik untuk menyaksikan langsung gerhana matahari total yang berlangsung Jumat (20/3) ini. 

Untuk memastikantidak terhalang  awan dalam menyaksikan gerhana matahari total pada Jumat ini di Kepulauan Faroe, 50 orang Denmark pada Kamis (19/3) bahkan rela merogoh kocek untuk menonton peristiwa tersebut dari Boeing 737.

"Pada ketinggian 11 kilometer kami mendapat jaminan tidak ada awan," John Valentin Mikkelsen (63), seorang guru dari Kota Aarhus, Denmark, kepada AFP.

Berburu pandangan terbaik itu tentu berkait erat dengan berapa harga yang harus dibayar.  Dan itu berarti bicara tentang 15.800 kroner ($ 2.261, setara dengan Rp 29,54 juta) yang harus dibayar Mikkelsen dan istrinya untuk bisa mendapatkan baris sendiri dari tiga kursi di pesawat.

Dengan total uang sebesar itu mereka akan terhindar dari cuaca Faroe yang tidak dapat diduga, namun pada sisi lain ada beberapa hal yang membuat mereka tak akan mendapatkan pengalaman yang sama dengan ketika menonton di darat.

"Jika berada di darat, Anda dapat mendengar aneka burung dengan perilaku berbeda-beda, dan suhu bisa tiba-tiba turun," katanya, "Namun, mungkin juga kami tidak akan mendapatkan tampilan penuh mengingat jendela (pesawat) cukup kecil," dia menambahkan.

Kepulauan Faroe, terletak di utara Inggris dan berpenghuni 50.000 orang, berdekatan dengan Kepulauan Svalbard di wilayah Norwegia, satu-satunya tempat gerhana matahari total akan terlihat.

Sebuah majalah ilmiah menyewa sebuah pesawat Denmark dan menawarkan bagi yang ingin bisa menyaksikan gerhana matahari total dengan membayar 7.400 kroner (setara Rp 13,89 juta) untuk satu kursi di tengah pesawat dan 8.900 kroner (setara Rp 16,71juta ) untuk tempat duduk di samping jendela.

Meskipun pesawat berkapasitas 148 penumpang, hanya 50 pemburu gerhana yang mengikuti paket itu. Sebanyak 48 tiket sudah dipesan sejak Januari. Dua peserta penerbangan itu mendapatkannya dengan memenangkan kompetisi.

Ketagihan Gerhana Matahari

Astronom dan astrofisikawan Denmark Anja Cetti Andersen ikut dalam penerbangan itu dan berbagi pengetahuannya kepada peserta. Pesawat lepas landas dari Kopenhagen pada 07.15 GMT dan menempuh perjalanan dua jam ke wilayah udara Kepulauan Faroe.

Mikkelsen mengakui telah “kecanduan” gerhana matahari. Ini bukan perjalanannya pertama “berburu” pemandangan terbaik untuk bisa menyaksikan gerhana matahari.  Pada 1999 dia memboyong keluarga, menempuh perjalanan darat ke Munich, Jerman, untuk menonton fenomena alam itu untuk pertama kalinya.

"Saya mewarisi uang dari kakak yang sudah meninggal. Pada 2006 kami membawa anak-anak dan teman-teman mereka ke Turki untuk menyaksikan gerhana matahari di sana. Peristiwa itu benar-benar spektakuler, " katanya.

Ia juga telah melakukan perjalanan ke Rusia, tiongkok, dan Australia untuk alasan yang sama.

Seorang pejabat kantor pariwisata dari wilayah otonomi Denmark mengharapkan lonjakan lebih dari 8.000 wisatawan yang menikmati peristiwa gerhana matahari, dan itu akan menjadi berkah besar bagi perekonomian bagi wilayah otonomi yang sebagian besar bergantung pada hasil ikan dan subsidi tahunan dari Kopenhagen itu.

"Seolah-olah waktu berhenti begitu orang-orang dari seluruh dunia berkumpul bersama dengan penduduk setempat Faroe untuk menyaksikan acara langka dan luar biasa ini," kata sebuah situs yang dibuat Dewan Pariwisata untuk acara itu.

Keadaan gelap sepenuhnya akan melingkupi wilayah itu selama dua setengah menit. Satu-satunya peringatan: cuaca Faroe dikenal sangat berawan dan tak terduga, dan Jumat ini diprakirakan cuaca berawan sebagian dan bahkan hujan.

"Kemungkinan besar langit mendung, jadi sayang mengeluarkan uang untuk itu," kata Mikkelsen, yang awalnya menolak penawaran harga tinggi untuk menonton gerhana dari pesawat, "Tapi kemudian kami sepakat bahwa kami masih memiliki tabungan, jadi kami mengatakan: 'Anda hanya hidup sekali, jadi mengapa tidak?'" (AFP)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home