Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:00 WIB | Senin, 27 April 2020

Menkes Israel Akan Mundur

Menteri Kesehatan Israel, Yaakov Litzman. (Foto: dok. Ist)

TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Menteri kesehatan Israel, Yaakov Litzman, pada hari Minggu (26/4) mengatakan dia akan mundur menyusul kegemparan publik atas penanganannya terhadap krisis virus corona dan infeksi COVID-19. Dia memberi tahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa ia akan minggir ketika negara itu membentuk pemerintah baru.

Litzman tidak menyebut tentang kinerjanya di kementerian kesehatan yang banyak dikritik, di mana dia memimpin selama tiga periode. Sebaliknya dia mengatakan akan mengambil alih kementerian konstruksi.

Dia mengatakan, “memutuskan untuk tidak kembali ke kementerian kesehatan untuk keempat kalinya, dan lebih memilih untuk memimpin pengembangan untuk menyelesaikan krisis perumahan di Israel di kementerian perumahan.''

Pemerintah pada umumnya dipuji karena menjaga krisis virus corona tetap terkendali. Lebih dari 15.000 orang Israel terinfeksi dan menewaskan hampir 200 orang. Israel belum melihat sistem kesehatannya kewalahan seperti negara lain yang paling parah seperti Italia atau New York.

Politisi Ultra-Ortodoks

Litzman, seorang politisi ultra-Ortodoks tanpa latar belakang medis formal, mendapat kecaman karena kelihatan tidak siap pada konferensi pers, dan dilaporkan menolak proposal untuk memperketat tindakan penguncian yang akan mempengaruhi komunitas keagamaan negara itu. Awal bulan ini, Litzman didiagnosis terinfeksi COVID-19, tampaknya setelah mengabaikan perintah kementeriannya sendiri untuk menghindari doa bersama di tempat-tempat umum. Namun dia telah pulih.

Dengan krisis yang tampaknya akan diatasi, pemerintah mengumumkan langkah-langkah pelonggaran baru pada hari Minggu.

Tukang pangkas rambut, salon kecantikan dan usaha kecil lainnya dibuka kembali, dan restoran diizinkan untuk melayani pesanan dibawa pulang untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan. Pekan lalu, beberapa toko diizinkan untuk membuka, namun mal dan pasar luar ruang tetap ditutup karena kekhawatiran akan wabah penyakit yang baru.

Pembatasan operasi banyak pada bisnis kecil telah mendorong jumlah pengangguran di Israel menjadi lebih dari 25% sejak awal Maret.

Pedagang di pasar besar Mahane Yehuda di pusat Yerusalem memprotes penutupan yang berkelanjutan, sementara banyak bisnis lain, termasuk raksasa furnitur IKEA, diizinkan untuk membuka kembali.(AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home