Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:37 WIB | Minggu, 20 Desember 2015

Menpan: PNS dengan Kinerja Buruk Bisa Dipecat

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi melihat sejumlah barang bekas gratifikasi sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diperlihatkan pada acara Festival Anti Korupsi 2015 di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/12). Selain memamerkan barang gratifikasi seperti Gitar Bass Metalica dan berlian Sudirman Said, sedikitnya ada 199 barang bekas gratifikasi yang dilelang oleh KPK bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi, mengatakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan kinerja buruk juga bisa dipecat.

"Orientasi dari pegawai pemerintah telah berubah, dari kepatuhan menjadi profesionalitas. PNS dapat dihentikan jika kinerjanya buruk, begitu juga sebaliknya jika kinerjanya baik maka akan mendapatkan penghargaan," ujar Menpan Yuddy usai menghadiri wisuda Universitas Muhammadiyah Prof Buya Hamka (Uhamka) di Jakarta, hari Minggu (20/12).

Birokrasi yang berbasiskan kinerja menjadi target pemerintah dalam beberapa tahun ke depan. Menurut Yuddy, hal itu ditandai dengan ide dan persepsi yang baru.

Sistem penggajian dan tunjangan juga dilakukan berdasarkan kinerja. Begitu juga dengan tingkat kemahalan yang disesuaikan dengan wilayah. Hal itu, lanjut Yuddy, akan memberikan rasa keadilan.

"Pemerintah saat ini dituntut mampu berinovasi dengan cepat. Mampu menyeberangi batas-batas pemikiran tradisional," jelas dia.

Disinggung mengenai kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Yuddy mengatakan masyarakat harus siap menghadapi MEA karena kita tidak akan pernah siap kalau tidak melangkah.

"Kompetisi sumber daya manusia kita memang masih kurang, rasio jumlah sarjana dan jumlah penduduk juga tidak ideal, tapi hal itu bukan menjadi alasan tidak menghadapi MEA. Kita harus menyiapkan diri dan terus belajar," terang dia.

Setelah 31 Desember 2015, lanjut dia, sekitar 500 juta penduduk ASEAN berkompetisi dalam berbagai bidang.

"Paling penting adalah bagaimana kita mengembangkan diri kita dan mempunyai semangat untuk terus mengembangkan diri."

Rektor Uhamka, Prof Suyatno, mengatakan pihaknya melakukan wisuda sekitar 2.613 magister, sarjana dan ahli madya.

"Memasuki usia ke-58 tahun, Uhamka terus berbenah untuk memenuhi harapan dan kepercayaan masyarakat. Alhamdulillah, hingga kini Uhamka menjadi salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah terbaik," kata Suyatno.

Pada kesempatan tersebut IPK tertinggi diraih oleh Furqon Nurahman dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,99. Selain itu, mahasiswa Uhamka juga menorehkan prestasi di sejumlah perlombaan internasional seperti juara satu kategori lagu klasik dan dua medali emas pada festival seni di Thailand. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home