Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 02:46 WIB | Sabtu, 31 Maret 2018

Namaku Barabas

Dan Bapak Ilahi itu membiarkanku tetap hidup... dan merelakan anak-Nya mati.
Barabas (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Namaku Barabas. Artinya anak bapak. Yesus Barabas lengkapnya. Ya, aku Si Anak Bapak. Anak kesayangan!

Namaku Barabas. Kuraup semua yang kumau. Bukankah aku anak bapak? Apa lagi bapakku selalu memenuhi. Ketika dia tiada, kupaksa orang lain memenuhi hasratku. Dan penjaralah muaranya.

Namaku Barabas. Artinya anak bapak. Yesus Barabas lengkapnya. Jumat itu Pilatus memanggilku, menyandingkanku dengan Yesus, Sang Guru dari Nazaret. Dan massa diminta memilih.

Kusadar sungguh berbeda. Dia menyembuhkan, diri kerap melukai. Dia memberi, diri suka merampas. Dia dihargai, diri sering ditakuti. Tak pernah juga Dia memaksa.

Satu-satunya kesalahan-Nya: menganggap Allah sebagai Bapak-Nya. Itulah alasan penangkapan-Nya. Dan itu pulalah yang membuat kami sama—sama-sama anak Bapak. Sama-sama bernama Yesus.

Namaku Barabas. Artinya anak bapak. Kuharap massa memilihku. Meski tak sebanding, kuingin menang pemilu. Aku ingin hidup. ”Bapak kutak mau mati!”

Dan orang banyak itu memilihku. Wajah-wajah garang itu suka padaku. Terpana... sadar ini sebuah kesalahan. Namun, ini sungguh yang kumau.  ”Bapak aku mau hidup!”

Namaku Barabas. Artinya anak bapak—tak cuma insani. Dan Bapak Ilahi itu membiarkanku tetap hidup... dan merelakan anak-Nya mati.  

Ya... kematian-Nya menghidupkanku. Salib-Nya memerdekakanku. Akulah yang pertama merasakan penyelamatan-Nya. Nama Yesusku maujud nyata saat itu.

Namaku Barabas. Artinya anak bapak. Yesus Barabas lengkapnya.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home