Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 06:18 WIB | Jumat, 30 Maret 2018

Di Salib Itu

Tanda manusia merdeka adalah melayani orang lain.
Puncak Karya Kristus (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Di salib itu Yesus masih memperhatikan orang-orang yang selama ini berada di dekatnya. Salib ternyata tidak membuatnya terbelenggu. Sengsara ternyata tidak membuat-Nya hanya memikirkan diri sendiri. Di salib itu Yesus merasa perlu memikirkan nasib ibunya selanjutnya. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" (Yoh. 19:26-27).

Di salib itu Yesus memperlihatkan sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan para murid. Kepada salah seorang murid-Nya, Yohanes, Yesus memberikan tanggung jawab untuk merawat ibunda-Nya, Maria. Yesus mempercayakan Maria kepada Yohanes.

Mempercayakan sesungguhnya merupakan sikap dan perbuatan manusia merdeka. Manusia merdeka mempercayai orang lain. Manusia merdeka menyadari bahwa orang lain punya potensi; punya kelebihan; dan mampu melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain.

Bagi para murid sendiri, peristiwa penyaliban merupakan sebuah ajang pembelajaran. Pembelajaran menjadi manusia merdeka sebagaimana Kristus, Sang Guru. Kemerdekaan merupakan suatu kesempatan untuk berbuat lebih banyak bagi orang lain. Hanya orang merdekalah yang mampu berbuat bagi orang lain. Orang yang merasa dijajah, oleh apa pun, tak akan pernah mampu memikirkan orang lain. Dia hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri. 

Dan, yang juga perlu disimak, kemerdekaan tidak ditentukan oleh situasi dan kondisi di luar kita. Dalam keadaan sengsara pun Yesus masih berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai manusia merdeka. Berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai manusia merdeka berdasarkan pemahaman bahwa kita memang manusia merdeka, yang telah dimerdekakan Allah. Dan tandanya ialah memerdekakan orang lain. Dengan kata lain: melayani orang lain.

Selamat menjadi manusia merdeka! Selamat melayani!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home