Obama Sebut Mendiang Raja Bhumibol Sebagai Kawan Dekat AS

Kerajaan mengumumkan Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej meninggal di Rumah Sakit Siriraj hari Kamis (13/10) pukul 15:52. (Foto-foto: bangkokpost.com)

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menyatakan rasa duka cita atas meninggalnya Yang Mulia Raja, Dia mengatakan kematiannya telah membawa Thailand pada kesedihan terbesar, dan tradisinya bahwa Pangeran Maha Vajiralongkorn akan naik takhta.

Majelis Legislatif Nasional Thailand bersidang menyatakan Yang Mulia telah wafat dan Perdana Mentri Prayut mengatakan putra mahkota akan menggantikan raja setelah beberapa hari ke depan bersama bangsa berkabung.

Media bangkok Post menulis: Pada tanggal 13 Oktober, 2016, kami akhirnya menghadapi saat yang paling ditakuti.

PITTSBURG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan ungkapan duka cita mendalam pada Kamis (13/10) atas wafatnya Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, serta menyebutnya sebagai kawan dekat dan rekan bagi AS.

Obama memberikan penghormatan kepada raja tersebut, yang wafat di usia 88 tahun pada Kamis, sebagai sosok "raja tak kenal lelah" untuk perkembangan Thailand, sekaligus memuji "pengabdiaan tanpa batasnya" untuk menyejahterakan kehidupan rakyatnya.

"Yang Mulia Raja Bhumibol adalah kawan dekat bagi AS dan rekan yang sangat bernilai," ungkap Obama, seperti dikutip AFP.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menyapa beliau dengan sebutan Raja, ketika saya berkunjung ke Thailand pada 2012 lalu, dan betapa hangat sambutannya, serta kasih sayang yang mendalam untuk rakyat Thailand," kenang Obama.

"Dengan semangat kreativitasnya dan kemauan untuk berinovasi, dia memelopori teknologi baru yang diakui dunia luas," tambahnya.

"Yang Mulia Raja Bhumibol meninggalkan warisan kasih sayang bagi rakyat Thailand yang akan terus dikenang hingga generasi selanjutnya." (AFP)