Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 14:23 WIB | Senin, 01 September 2014

Pasca Kegagalan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia, Lius Pongoh Evaluasi Para Pemain

Pasca Kegagalan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia, Lius Pongoh Evaluasi Para Pemain
Salah satu pasangan andalan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari (kiri) dan Greysia Polii (kanan) saat berlaga di Thomas Uber 2014. (Foto-foto: Humas PBSI).
Pasca Kegagalan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia, Lius Pongoh Evaluasi Para Pemain
Salah satu andalan tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty saat berlaga di Thomas Uber 2014.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Manajer para pebulutangkis Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia BWF, Lius Pongoh mengevaluasi satu per satu anak buahnya usai kegagalan di Denmark. 

Dikutip dari aman resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada Minggu (31/8), Lius Pongoh mengemukakan bahwa para pemain yang sehari-hari bermain di pelatnas PBSI Cipayung ini dinilainya bermain baik, hanya saja beberapa belum optimal permainnya hingga harus tersingkir di babak awal.    

“Ada beberapa yang targetnya belum tercapai seperti ganda putri, karena di situ Anggia (Shitta Awanda) dan Della (Destiara Harris) mulai bisa mengimbangi Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari,” kata Lius.  

Lius menambahkan bahwa satu-satunya yang dia apresiasi karena berhasil mencapai target dari yang dicanangkan Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan hanyalan Tommy Sugiarto. Target Tommy minimal ke babak semfinal tercapai.  

Putra dari mantan pebulu tangkis senior Indonesia, Icuk Sugiarto tersebut terhenti di semi final pada partai yang berlangsung Sabtu (30/8). Tommy kalah atas pebulu tangkis Tiongkok, Chen Long  dengan kedudukan 16-21, dan 20-22.  

“Agak disayangkan juga saat pertandingan semifinal antara Tommy dan Chen Long, sebetulnya Tommy punya peluang untuk rubber set. Seandainya dia tidak terpeleset di setkedua, mungkin saja ceritanya akan lain. Greysia dan Nitya (ganda putri) juga sebetulnya punya peluang saat melawan Reika Kakiiwa dan Miyuki Maeda (Jepang). Kalau melawan pasangan Jepang intinya jangan membuat kesalahan,” tambah Lius.   

Sementara itu Lius mengomentari bahwa Angga Saputra dan Rian Agung Saputro belum berhasil menggantikan “nama besar” Hendra Setiawan dan Mohamad Ahsan. Pasangan yang terakhir ini termasuk dari salah satu pasang pebulu tangkis yang gagal berangkat ke kejuaraan dunia karena cedera. Pebulu tangkis Indonesia lainnya yang gagal berangkat karena mengalami kendala cedera antara lain; Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad (ganda campuran), dan Simon Santoso (tunggal putra).

“Angga sama Rian keliatan bermain dibawah tekanan. Mereka terlihat serba salah di lapangan. Mau main dengan shuttlecock pendek kalah kencang pukulannya. Sedangkan mau angkat shuttlecock juga 'kena tembak  terus,” tutup Lius.

Kejuaraan bulu tangkis yang berakhir pada Minggu (31/8) malam WIB ini melahirkan beberapa pemenang antara lain:

Tunggal Putra: Chen Long (Tiongkok).

Ganda Putra: Ko Sung Hyun dan Shin Baek Chol (Korea Selatan).

Tunggal Putri: Carolina Marin (Spanyol).

Ganda Putri: Tian Qing dan Zhao Yunlei (Tiongkok).

Ganda Campuran: Zhao Yunlei dan Zhang Nan (Tiongkok). (badmintonindonesia.org).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home