Loading...
HAM
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:06 WIB | Sabtu, 27 September 2014

Pelajar Muslim Inggris Dilarang Pakai Niqab

Sebuah sekolah khusus perempuan di Inggris melarang siswanya untuk memakai niqab. (Foto: Reuters)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah sekolah di Inggris dilaporkan telah melarang pelajar berumur 16 tahun untuk mengikuti pelajaran karena dia memakai niqab yang menutupi rambut dan wajahnya.

Sekolah Camden khusus perempuan yang berada di London dilaporkan melarang remaja Muslim tersebut untuk belajar sejak awal dari kelas A-level kecuali jika dia mau membuka niqabnya.

Menurut surat kabar The Independent yang dikutip oleh alarabiya.net pada Rabu (24/9), perempuan tersebut telah terdaftar di sekolah itu selama lima tahun dan akan memulai kelas A-levelnya bulan ini.

Kakaknya yang berumur 18 tahun mengatakan kepada surat kabar bahwa keputusan tersebut sangat menjengkelkan untuk keluarganya. Dia menambahkan: “Adikku hanya ingin memakai niqab dengan alasan sendiri dan pergi ke sekolah. Saya pikir pendidikannya bukan hal yang bisa dikompromikan atau cara dia berpakaian akan mempengaruhi setiap orang yang menatapnya.”

Keputusan tersebut membuat lebih dari 700 orang untuk menandatangani “Hentikan Islamofobia” sebuah petisi untuk memprotes langkah tersebut. Petisi online itu diawali oleh seorang akun anonim dan menyatakan: “Sekolah ini terkenal dengan individualitas dan pandangan feminis yang kuat. Namun, keputusan yang dibuat oleh sekolah tersebut kurang dipertimbangkan bahkan menjadi sebuah keputusan yang bertentangan dengan pandangan mereka. Apa yang terjadi dengan “kebebasan berekspresi?”

Sebuah penandatanganan petisi, Farhana Khanom, mengomentari website tersebut: “Aku pergi ke Camden sebuah sekolah untuk anak perempuan dan banyak dari mereka yang mengenakan jilbab dan diizinkan untuk memakainya. Sekolah ini memiliki reputasi. Dan sekarang diskriminasi (melawan) orang yang melakukan pilihan sendiri untuk memakai apa yang mereka yakini benar-benar menjijikan.”

Komentar lainnya, Cabrini Cotter-Boston menulis: “Keputusan ini telah menetapkan mereka untuk kembali ke jaman dahulu. Ini sangat menjijikan bahwa Camden mengajarkan kita sebagai perempuan muda untuk memberdayakan diri kita sendiri dan untuk mendorong batas-batas yang ditetapkan oleh masyarakat, namun mereka sendiri merenggut pendidikan seorang gadis hanya karena pakaiannya.”

Sekolah itu disebut-sebut sebagai salah satu dari 100 sekolah berkinerja terbaik di negeri ini oleh Sekolah Menteri David Laws pada 2013. Beberapa alumni dari sekolah ini adalah Emma Thompson, Tamsin Greig dan Sarah Brown istri mantan Perdana Menteri Gordon Brown.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh sekolah itu disebutkan bahwa kebijakan penampilan sebagai alasan untuk lebih maju.

“Pakaian yang tidak pantas seperti menyinggung kesusilaan umum atau yang tidak memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan murid akan ditentang.” Menurut pernyataan itu, kebijakan tersebut telah diputuskan beberapa tahun yang lalu dan ditulis pada saat seorang gadis ingin memakai niqab dan guru berpikir bahwa hal tersebut akan mempersulit interaksi belajar-mengajar.

Keputusan tersebut merupakan “salah satu keputusan yang berpendidikan,” kata pernyataan tersebut. Kemudian mereka menambahkan bahwa “guru perlu melihat wajah siswanya untuk membaca isyarat visual. Selain itu, keputusan tersebut sangat penting untuk keselamatan dan keamanan sekolah dan tahu siapa saja yang ada di lingkungan tersebut.”

Departemen Pendidikan menyatakan bahwa sekolah dapat menetapkan kebijakan seragam mereka sendiri dan menegakkan larangan dengan alasan keselamatan, keamanan atau belajar.

Di awal tahun ini, kelompok Muslim di Inggris mengecam terhadap kampanye pelarangan burka dan menyatakan bahwa hal tersebut sangat berbahaya karena dapat memicu Islamofobia di saat meningkatnya ketegangan rasial di Inggris. (alarabiya.net)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home