Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:03 WIB | Kamis, 14 Juli 2016

Pemimpin Taliban Tewas dalam Serangan Udara AS

Serangan udara AS terhadap Taliban di Afganistan. (Foto: dari Al Arabiya)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin militan Taliban di Afganistan, Umar Khalifa, tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat di Afganistan, kata pernyataan Pentagon, hari Rabu (13/7).

Umar Khalifa, seorang pemimpin kelompok Tariq Gidar tewas bersama empat anggotanya dalam serangan yang menargetkan kelompok itu di Provinsi Khorasan, Afganistan.

Juru bicara Pentagon, Peter Cook, seperti dikutip AP, mengatakan Khalifa juga memimpin beberapa operasi di Pakistan, termasuk serangan pada Januari 2016 pdi Universitas Bacha Khan, dan serangan pada Desember 2014 terhadap sekolah di Peshawar yang menewaskan lebih dari 130 anak-anak.

Teroris Global

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyebutkan dua orang Rusia yang bergabung dengan ISIS sebagai "teroris global," termasuk seorang mantan tahanan Guantanamo dan militan Chechnya yang terlibat serangan mematikan di Moskow.

Aslan Byutukaev. (Foto: dari Al Arabiya)



Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip AFP, mengatakan, Aslan Avgazarovich Byutukaev, juga dikenal sebagai Amir Khamzat, adalah pemimpin ISIS di Chechnya. Dia bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Rusia, termasuk serangan pada Januari 2011 di bandar uadara Domodedovo yang menewaskan 35 orang.

Sejak menjadi pemimpin ISIS pada bulan Juni 2015, Byutukaev merencanakan berbagai serangan. Pada November lalu, pasukan khusus Rusia menemukan sebuah bom besar yang tersembunyi di  pinggir jalan di Ingushetia yang merupakan bagian dari serangan yang direncanakan oleh Byutukaev.

Orang kedua, Ayrat Vakhitov, yang juga dikenal dengan nama Salman Bulgarsky, adalah mantan narapidana di penjara militer AS di Teluk Guantanamo. Dia ditangkap di Afghanistan pada tahun 2001 dan dibebaskan pada tahun 2004 ke Rusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, etnis Tatar di Rusia berjuang untuk kelompok ISIS di Suriah dan menggunakan internet untuk merekrut jihadis, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Menurut laporan Voice of America, dia ditahan oleh pihak berwenang Turki awal bulan ini dalam kaitannya dengan serangan 28 Juni di bandar udara internasional Ataturk,  Istanbul yang meninggalkan 45 orang.

"Tindakan hari ini memberitahu publik AS dan masyarakat internasional bahwa Aslan Avgazarovich Byutukaev dan Ayrat Nasimovich Vakhitov secara aktif terlibat dalam terorisme," kata Departemen Luar Negeri itu.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home