Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Tunggul Tauladan 13:52 WIB | Senin, 09 Februari 2015

Penataan Kawasan Sumbu Filosofis Yogyakarta Telan Rp 20 Miliar

Pekerja sedang menyelesaikan perbaikan trotoar di Alun-alun Utara. Perbaikan ini merupakan salah satu bagian dari penataan kawasan sumbu filosofis Yogyakarta. (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Yogyakarta memiliki sumbu filosofis berupa kawasan imajiner yang meliputi daerah Krapyak, Keraton, Tugu Pal Putih, hingga Gunung Merapi. Sumbu filosofis yang memuat makna daur hidup, mulai dari kelahiran hingga kematian ini kini mulai bersulih menjadi pusat-pusat keramaian hingga obyek wisata.

Di luar wilayah Krapyak dan Gunung Merapi, kawasan sumbu filosofis tersebut terus menerus mengalami revitalisasi, terutama dari sisi penataan tata ruang. Untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk melakukan penataan infrastruktur di kawasan sumbu filosofis, mulai dari Tugu hingga Alun-alun Utara (Keraton).

“Program penataan infrastruktur selaras dengan konsep penataan sumbu filosofis Yogyakarta. Untuk tahun ini, penataan kawasan sumbu filosofis, mulai dari Tugu Pal Putih hingga Alun-alun Utara mendapatkan alokasi dana sekitar Rp. 20 miliar. Dana tersebut berasal dari Dana Keistimewaan (Danais),” demikian penjelasan dari Rani Sjamjinarsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) pada Senin (9/2).

Rani menambahkan bahwa Malioboro yang merupakan wilayah penghubung antara Keraton dengan Tugu Pal Putih, juga tak luput dari upaya penataan. Pemindahan lokasi parkir dari Malioboro ke Taman Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, menurut Rani, merupakan salah satu upaya untuk menata kawasan yang menjadi magnet bagi para wisatawan ini.

“Kami akan memulai pembangunan kantong parkir di TKP Parkir Abu Bakar Ali. Nantinya di tempat ini akan dibangun kantong parkir berlantai tiga. Lantai satu untuk parkir bus pariwisata dan mobil pribadi, sedangkan lantai dua dan tiga untuk menampung limpahan sepeda motor yang biasanya diparkir di sisi timur Malioboro. Diperkirakan nantinya tempat parkir ini mampu menampung 2.600 unit sepeda motor. Bulan Februari ini sudah masuk proses lelang, sedangkan pengerjaannya akan dimulai pada bulan April,” jelas Rani.

Langkah untuk memindahkan lokasi parkir sepeda motor dari sisi timur Malioboro ke TKP Abu Bakar Ali sebenarnya merupakan upaya pertama untuk membuat Malioboro menjadi kawasan semi pedestrian. Langkah selanjutnya adalah menata para Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro agar lebih nyaman untuk dikunjungi para wisatawan.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home