Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 09:11 WIB | Sabtu, 01 Agustus 2015

Pencak Silat NU Harap Muktamar Hasilkan Putusan Bermanfaat

Panggung Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Alun-Alun Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JOMBANG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa, Aizzudin Abdurrahman, mengimbau seluruh keluarga besar Pagar Nusa ikut memeriahkan dan membantu pengamanan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Kabupaten, Jombang, Provinsi Jawa Timur.

Menurut dia, langkah tersebut perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan Muktamar tersebut berjalan sukses dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat untuk kemajuan warga Nahdliyin, NU, dan Bangsa.

"Ada tema besar Islam Nusantara sebagai salah satu sumbangsih NU untuk bangsa dalam menjaga dari ancaman terorisme, radikalisme, termasuk wahabisme, jadi muktamar ini meneguhkan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Sangat menarik jika muktamar kali ini diikuti tidak hanya oleh warga nahdliyin tapi juga masyarakat luas," ujar sosok yang akrab disapa Guz Aiz itu dalam keterangan pers yang diterima satuharapan.com, di Kabupaten Jombang, Sabtu (1/8).

Selain itu, dia juga meminta Pagar Nusa dan juga muktamirin mencermati adanya sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) dalam muktamar kali ini yang akan diterapkan untuk memilih Rois 'Am. Muktamirin dan seluruh warga nahdliyin harus mendukungnya.

"Sudah seharusnya muktamirin mendukung Ahwa, di samping karena sudah menjadi amanat anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART NU), bukan pengurus NU jika sudah su'dzun dulu atas sistem ini, kita sama-sama tahu, pemilihan voting selama ini belum tentu sempurna, muktamar kali ini kombinasi keduanya," ujar Guz Aiz.

Dalam AD/ART memang secara tekstual sistem Ahwa tidak disebutkan. Namun asas musyawarah mufakat merupakan pengejawantahan dari sistem Ahwa tersebut dan selayaknya diterapkan.

Istimewa

Cucu Hadratussyeikh Kiai Haji Hasyim Asy'ari itu juga menjelaskan, Muktamar ke-33 NU juga memiliki nuansa yang berbeda dengan Muktamar NU sebelumnya. Muktamar kali ini sangat istimewa karena diselenggarakan di kediaman para pendiri NU.

Dia menambahkan, keistimewaan tersebut tentu perlu ditopang dengan doa dan munajat yang sungguh-sungguh oleh seluruh muktamirin dan juga nahdliyin, salah satunya dengan melakukan munajat untuk suksesi Muktamar.

"Pagar Nusa mengundang warga nahdliyin untuk bersama-sama istighotsah ba'da isya' di Masjid Jami' Alun-alun Jombang selama muktamar berlangsung, memohon agar muktamar ini sukses dan demi keselamatan Nahdlatul Ulama yang akan dipimpin dewan khos dan majelis pendekar Pencak Silat NU Pagar Nusa," tutur Gus Aiz.

Tak hanya itu, Gus Aiz juga meminta nahdliyin untuk membaca amalan yang disampaikan oleh Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy'ari melalui Kiai Haji As'ad Syamsul Arifin.

"Waktu itu Kyai Khalil menitipkan dan memberikan tongkat dan tasbih untuk KH Hasyim Asy'ari melalui KH As'ad Syamsul Arifin dengan membaca yaa jabbar yaa qohhar, semoga NU dihindarkan dari hal-hal yang dapat merusak NU," ucap dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home