Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 23:42 WIB | Selasa, 21 April 2020

Penyelenggaraan ArtJog 2020 “Time (to) Wonder" Ditunda

Karya instalasi “Daun Khatulistiwa/Domus Frosiquilo” yang dibuat seniman patung Teguh Ostenrik sebagai salah satu special project pada Art Jog 2019. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menyusul diberlakukannya masa tanggap darurat nasional yang disebabkan pandemi Covid-19 di Indonesia, penyelenggara festival seni rupa kontemporer ARTJOG telah memutuskan untuk menunda dan menjadwalkan ulang program-programnya. Sedianya, perhelatan edisi tahun 2020 (MMXX) yang mengusung tajuk time (to) wonder ini akan berlangsung pada 23 Juli - 30 Agustus.

Namun, mengingat krisis layanan kesehatan nasional yang belum juga membaik, dan dampak pandemi global yang masih sangat sulit diprediksi hingga beberapa bulan ke depan, penyelenggara ARTJOG akan menggeser waktu penyelenggaraan ARTJOG Arts in Common MMXX | time (to) wonder pada tahun 2021, sekaligus mencanangkan 'edisi tanggap darurat' yang bertujuan merespon situasi yang melanda Indonesia saat ini.

Krisis pelayanan kesehatan nasional yang disebabkan oleh pandemi global Covid-19 memang telah mendorong pemerintah Indonesia mengambil sejumlah kebijakan yang membatasi ruang gerak para pekerja kreatif, tak terkecuali para perupa dan penyelenggara pameran. Krisis ini jelas memukul secara telak ekonomi seni rupa yang selama ini bertumpu pada penyelenggaraan pameran sebagai jalur distribusi produk-produknya.

Meskipun terhitung sebagai pihak yang terimbas secara signifikan oleh krisis ini, ARTJOG mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah untuk memberlakukan berbagai aturan maupun larangan apapun selama masa tanggap darurat nasional ini.

"Memang, penjadwalan ulang pada awalnya disebabkan oleh hambatan-hambatan teknis. Tapi kami juga berpikir lebih jauh, bagaimana krisis ini justru dapat mendorong kita untuk bertindak secara lebih kreatif, untuk menggagas hal-hal baru di luar kebiasaan," jelas kurator yang juga salah satu pendiri ARTJOG, Bambang Toko Witjaksono dalam keterangan terlulis kepada satuharapan.com, Senin (20/4).

Sementara anggota tim kurator lainnya, Ignatia Nilu menambahkan, meski keputusan yang didorong oleh force majeur (keadaan memaksa), penundaan malah secara tidak sengaja 'menegaskan' misi kuratorial yang dimaksudkan dalam tema time (to) wonder tahun ini, Krisis yang terjadi justru memberikan 'waktu' kepada semua pihak untuk bertanya-tanya, berpikir dan merenung kembali. Misalnya tentang: apa yang bisa kita sumbangkan kepada dunia dalam situasi saat ini.

Saat ini penyelenggara bersama tim kurator ARTJOG tengah menggodog ide-ide baru untuk menghelat sebuah kegiatan khusus yang tetap akan dilangsungkan pada tahun ini. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kreativitas para seniman tidak serta-merta mati dihantam krisis. Rincian program ARTJOG edisi khusus ini akan segera diluncurkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home