Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 12:28 WIB | Kamis, 18 April 2013

Perjuangan Pemulung Mencapai Kesetaraan

Norhra Padilla (dok: globalrec.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perjuangan seseorang untuk mencapai suatu yang lebih baik lagi dan bermanfaat untuk kepentingan orang banyak menggerakan hati Nohra Padilla seorang warga Bogota, untuk melakukan perubahan terhadap lingkungannnya. Norha Padilla adalah salah satu penerima Penghargaan Lingkungan Hidup Goldman 2013.

Nohra dilahirkan dalam sebuah keluarga Recyclers (pemulung), ketika mata pencaharian nya terancam, dia merencanakan dengan sesama Recyclers untuk membentuk koperasi yang berjuang untuk supaya suara mereka didengar. Norah membentuk koperasi untuk memperjuangkan hak untuk menjaga daur ulang dengan membantu menkoordinir para pemulung sampah Kolombia yang terpinggirkan untuk membuat daur ulang menjadi suatu bagian pengolahan sampah yang sah.

Nohra berperan penting dalam membawa organisasi koperasi pendaur ulang. Proses ini akhirnya terjadi pembentukan Asosiasi Daur Uang Bogota (ARB), sebuah organisasi yang mewakili 3000 daur ulang informal kota dan sekarang sudah ada 12 .000 anggota didalamnya. Dalam ARB ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat organisasi daur ulang, membela kepentingan bersama mereka,memperbaiki kondisi kerja mereka, dan mendapatkan jaminan sosial dan pengakuan ekonomi untuk pekerjaan mereka. Dengan bekerja mengenakan seragam dan kartu identitas yang mengakui profesi mereka.

ARB ini mengoperasikan dua pusat daur ulang dan berencana untuk memperluas operasinya. Dengan prestasi yang sudah dilakukan oleh Nohra ini membawa Bogota menjadi salah satu kota dengan kebijakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, dengan ini walikota mengeluarkan keputusan untuk mewajibkan daur ulang di kota dan adanya keharusan untuk membayar jasa dari pendaur ulang tersebut yang merupakan sumber penghasilan mereka.

Tentang Goldman Award

Penghargaan Lingkungan Hidup Goldman didirikan pada 1989 oleh para tokoh masyarakat dan kaum dermawan seperti Richard dan Rhoda Goldman dari San Francisco, Amerika Serikat. Yayasan Lingkungan Hidup Goldman mengumumkan enam nama penerima hadiah Penghargaan Lingkungan Hidup Goldman 2013 yang merupakan kelompok para pemimpin yang dengan tanpa rasa takut melawan semua rintangan demi melindungi lingkungan hidup dan komunitas mereka agar mendapat kesejahteraan.

Hadiah Lingkungan Hidup Goldman, yang saat ini memasuki tahun ke-24, diberikan setiap tahun kepada para pahlawan lingkungan hidup, dan masing-masing mewakili enam kawasan besar di dunia. Dengan uang tunai 150.000 dolar AS bagi tiap penerima penghargaan, hadiah itu merupakan hadiah terbesar untuk aktivisme lingkungan hidup .

Penyerahan anugerah penghargaan itu dilakuakn dalam upacara yang khusus untuk undangan di San Francisco Opera House, Amerika Serikat, pada 15 April 2013 lalu pukul 07.00 waktu setempat (Senin sore WIB). Selain Nohra Padilla (Kolombia), penghargaan diberikan kepada Jonathan Deal (Afrika Selatan), Azzam Alwash (Irak), Rossano Ercolini (Italia), Kimbely Wasserman (AS), Mama Aleta ( Indonesia ).

Nohra Padilla yang merupakan warga pedesaan Kolombia dan pindah ke daerah Bogota karena mengalami berbagai macam kekerasan di desanya sendiri. Dalam perjalannanya Nohra yang saat itu berusia tujuh tahun melalui jalan dengan tumpukan-tumpukan sampah. Melalui tumpukan-tumpukan sampah itu juga, Nohra sekeluarga dapat bertahan hidup dengan mencari sesuatu dari tumpukan sampah tersebut yang bisa di daur ulang.

Ketika Nohra berusia 16 tahun, Nohra bekerja di pembuangan sampah kota selama empat tahun. Ketika diumumkan bahwa pemerintah setempat akan menutup pembuangan sampah, maka memaksa Nohra mencari tempat lain di luar, yang pastinya akan banyak sekali tantangan yang akan dihadapi.

Sebenarnya tempat pembuangan sampah bisa menimbulkan sejumlah risiko yang berbahaya bagi kesehatan mereka sendiri, tetapi hanya ditempat itu saja mereka bisa dengan mudah dan aman untuk mendapatkan sesuatu yang bisa di daur ulang dan jauh dari resiko tindakan-tindakan kekerasan ataupun diskriminasi.

Pengalaman panjang Nohra mulai dari pertama kali pindah ke kota dan mengambil sampah untuk didaur ulang telah menjadikannya seseorang yang dinilai dapat memberi pengaruh untuk menciptakan sesuatu dari barang daur ulang tersebut. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home