Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:09 WIB | Kamis, 31 Desember 2015

Pertokimia Gresik Investasi Bahan Baku ke Mesir

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar (tengah), Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman (kanan), Ketua Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG), Pinto (kiri) saat Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT. Petrokimia Gresik dengan Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG) di Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir)

GRESIK, SATUHARAPAN.COM – PT Petrokimia Gresik sebagai salah satu BUMN di bidang pupuk akan berinvestasi bahan baku ke sejumlah negara di benua Afrika, salah satunya Mesir, khususnya bahan baku pupuk jenis "rock phosphate".

"Kami sudah menjajaki MoU dengan Mesir yang memiliki bahan baku rock phosphate sangat besar, dan tahun 2016 kami akan melakukan kembali studi pendalaman termasuk kerja sama dalam pertambangan," kata Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman, di Gresik, hari Kamis (31/12).

Ia mengatakan, investasi bahan baku ke luar negeri harus secepatnya dilakukan karena persaingan dunia industri pupuk sangat ketat, sebab pupuk adalah salah satu komponen utama ketahanan pangan negara.

Nyakman mengatakan industri pupuk Tanah Air harus berani melakukan investasi keluar terkait dengan bahan baku, sebab sampai saat ini ketergantungan impor terhadap bahan baku pupuk masih terus berlangsung.

Selain itu, investasi bahan baku pupuk dengan sejumlah negara lain juga akan terus dilakukan agar industri pupuk dalam negeri tidak dipermainkan harganya oleh negara penghasil rock phosphate karena mempunyai banyak pilihan.

"Cara investasi dengan beberapa negara juga kita lakukan, sebagai antisipasi agar industri pupuk dalam negeri tidak dipermainkan negara penghasil rock phosphate. Karena selama ini negara lain seperti Tiongkok, Brasil dan India telah mempunyai rock phosphate bersama melalui `joint venture`," katanya.

Nyakman menjelaskan, dengan adanya kerja sama dan penjajakan beberapa negara untuk bahan baku rock phosphate, secara tidak langsung juga turut menjaga ketahanan pangan nasional.

"Kami juga mendorong agar pemerintah memiliki tambang bersama melalui joint venture di negara lain, kalau tidak demikian industri pupuk akan habis karena persaingan sangat ketat," katanya.

Sebelumnya dalam laporan akhir tahun, realisasi penjualan pupuk Petrokimia Gresik selama tahun 2015 mengalami peningkatan sekitar 2 juta ton, dari total penjualan sebesar 5,3 juta ribu ton pada tahun 2014 menjadi 5,5 juta ribu ton di akhir tahun 2015.

Tren positif penjualan ini, juga mengakibatkan adanya peningkatan kontribusi Petrokimia kepada pemerintah yang mencapai Rp 2,476 miliar, dari kontribusi tahun 2014 yang hanya Rp 2,354 miliar.

"Untuk kontribusi pajak perusahaan tahun ini sebesar Rp 1,571 miliar, setoran pajak itu meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai Rp 1,465 miliar," katanya.(Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home