Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 08:23 WIB | Kamis, 02 April 2015

Pertumbuhan Manufaktur Inggris Akibat Meningkatnya Permintaan LN

Pabrik, ilustrasi industri. (Foto: businessinsider.com).

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Indeks Manajer Pembelian (PMI, Purchasing Manager Index) Inggris naik ke angka 54,4 dari 54 yang direvisi pada Februari 2015, pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat dalam delapan bulan terakhir di bulan Maret akibat meningkatnya permintaan dari luar negeri (LN).

Mengutip dari Bloomberg yang menilik data dari Markit Economics Ltd pada  Rabu (1/4) menyebut bahwa  indeks tersebut telah bertahan di atas 50 selama dua tahun penuh.

Bloomberg menyebut  angka tersebut sejalan dengan perkiraan rata-rata ekonom.

Menurut markiteconomics.com data yang disajikan Markit Economics Ltd berupa PMI telah dikembangkan untuk menyajikan data yang akurat  bagi pengguna untuk membantu mereka memahami kondisi ekonomi dengan lebih baik. Pengukuran PMI didasarkan pada survei bulanan dari perusahaan yang terpilih.

Survei PMI didasarkan pada fakta, bukan pendapat, dan termasuk di antara indikator nomor satu dari kondisi ekonomi yang diterbitkan setiap bulan. Metodologi yang konsisten memungkinkan pembandingan berskala internasional.

Survei menjangkau liputan media yang luas dan secara ekstensif digunakan oleh para profesional di bidang pembelian, manajemen senior di sektor perusahaan dan analis ekonomi di institusi finansial dan bank sentral.

Ekonomi Inggris tumbuh melebihi perkiraan semula pada kuartal keempat setelah konsumen dan eksportir mengarahkan Inggris ke bentangan pertumbuhan tanpa gangguan terpanjang sejak tahun 2008.

Sebagian besar pertumbuhan telah didukung oleh permintaan domestik dengan ekspor baru di mulai untuk mengatasi pergumulan yang terjadi di Eropa, partner perdagangan terbesar Inggris.

Markit mengatakan pesanan baru dalam manufaktur meningkat di laju tercepat dalam delapan bulan Maret, sementara permintaan ekspor naik ke level terkuat sejak bulan Agustus yang lalu.

Bank of England mengatakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah setelah memonitor implikasi penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tingkat inflasi menuju nol. (bloomberg.com/markiteconomics.com). 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home