Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:53 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Pesan Perdamaian Festival Tarian Tradisional Internasional

Ilustrasi World Culture Forum 2016 di Bali ( Foto: youthop.com)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Gelaran World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali pada Senin (10/10) sampai Jumat (14/10) juga akan menghadirkan International Folk Dance Festival (IFDF) atau Festival Tarian Tradisional Internasional. International Folk Dance Festival 2016 bersifat kompetisi dan diikuti oleh 14 negara dari berbagai belahan dunia. Hasil kolaborasi para seniman dalam IFDF 2016 akan ditampilkan pada acara Gala Dinner World Culture Forum 2016, pada Rabu (13 /10).

Ke-14 negara yang menjadi peserta International Folk Dance Festival (IFDF) 2016 adalah Indonesia, Argentina, Bulgaria, Republik Ceko, Yunani, Italia, Kazakhstan, Latvia, Polandia, Rusia, Slovakia, Uzbekistan, Thailand dan Taiwan. IFDF 2016 diselenggarakan di Bali, pada tanggal 4 hingga 18 Oktober 2016, oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bekerja sama dengan Federation Of International Dance Festivals (FIDAF).

IFDF tahun ini merupakan merupakan penyelenggaraan yang kedua, setelah sebelumnya pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2013. Satu hal yang membedakan dari kegiatan sebelumnya adalah, peserta dari berbagai negara dalam IFDF 2016 akan menampilkan sebuah garapan tari kolaborasi dengan para penari dan koreografer dari Indonesia. Tari kolaborasi ini akan ditampilkan pada acara Gala Dinner World Culture Forum 2016.

Tarian kolaborasi di IFDF 2016 digarap langsung oleh koreografer asal Indonesia, Bimo Wiwohatmo. Bimo mengatakan, tema yang diusung dalam tari kolaborasi tersebut adalah memayu hayuning bawono. “Memayu hayuning bawono adalah nilai luhur tentang kehidupan dari kebudayaan Jawa. Memiliki makna untuk memperindah keindahan dunia,” kata Bimo, seperti dilansir situs kemdikbud.go.id.

Dari konsep ini para penari dari berbagai negara berkolaborasi menarikan tarian yang mengambil gerakan dari berbagai negara pula. Salah satunya adalah gerakan tarian dari Indonesia sendiri. Meski tidak ikut dalam kompetisi, penari Indonesia juga akan ikut tampil dalam tarian kolaborasi ini.

Nyoman Cerita, salah seorang seniman tari yang menjadi konseptor dalam IFDF 2016 mengatakan, pesan yang ingin disampaikan melalui rangkaian kegiatan International Folk Dance Festival 2016 adalah pesan kedamaian. “Lewat budaya ini, dunia akan menjadi sempit. Lewat budaya ini, dunia akan menjadi akrab. Lewat budaya ini, dunia akan menjadi damai,” katanya.

Tidak hanya menampilkan tari kolaborasi, International Folk Dance Festival 2016 juga terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan pertama merupakan acara pembukaan yang berlangsung di Taman Budaya Art Centre Denpasar pada Sabtu (8/10). Kemudian ada Kongres Deklarasi yang diselenggarakan pada Minggu (9/10). Peserta IFDF 2016 juga akan mengikuti Cultural Carnival atau Karnaval Budaya di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung (KM 0) pada Selasa (11/10).

Kunjungan ke lembaga pendidikan juga menjadi salah satu perhatian dari IFDF 2016. Para peserta IFDF 2016 akan menggelar pertunjukan dan lokakarya atau workshop di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, serta SMK Negeri 3 Sukawati pada Jumat (14/10). Terakhir, acara penutupan International Folk Dance Festival 2016 yang sekaligus menjadi acara pengumuman pemenang akan berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud pada Minggu (16/10).

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home