Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 08:06 WIB | Senin, 03 Oktober 2016

TNI Dekatkan Diri dengan Rakyat Melalui Seni dan Budaya

Panglima TNI Gatot Nurmantyo, sebelum menyaksikan pergelaran wayang orang Satha Kurawa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat Minggu (2/10) malam.(Foto: Puspen TNI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – TNI tetap mendekatkan diri kepada rakyat melalui seni dan budaya, dengan menggelar wayang orang.

Demikian dikatakan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, sebelum menyaksikan pergelaran wayang orang Satha Kurawa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat Minggu (2/10) malam.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, perayaan HUT ke-71 TNI tahun 2016 nanti tidak akan ada gelar upacara besar-besaran, seperti Parade dan Defile serta pengerahan Alutsista TNI. Meskipun tidak melakukan upacara besar-besaran, tetapi TNI tidak melupakan rakyat.

“Tetap menggandeng rakyat dalam perayaan HUT TNI, dengan menggelar wayang orang yang berjudul Satha Kurawa,” kata dia.

Panglima TNI juga menyatakan bahwa, pagelaran wayang orang ini merupakan kolaborasi TNI dengan rakyat yang melibatkan seniman, tokoh masyarakat, artis ibu kota, anak-anak dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa serta prajurit TNI dari pangkat Kopral sampai Jenderal.

Pagelaran wayang orang merupakan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat yang berlandaskan gotong royong.

“Tidak ada bahasa gotong royong di bangsa lain. Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah bangsa yang mempunyai aliran darah gen patriot dan mempunyai tarian perang ditiap-tiap suku dengan ciri khas senjata,” kata dia.

“Harus kita kembalikan lagi budaya gotong royong ini untuk membangun bangsa Indonesia”.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampàikan bahwa, TNI juga melakukan kegiatan yang sama dimulai dari tingkat Komando Utama (Kotama) dengan menggelar tarian daerah, drama kolosal dengan mengangkat cerita kepahlawanan di masing-masing daerahnya.

“Dilakukan bersama-sama dengan komponen masyarakat, karena tema kita tetap, Bersama Rakyat TNI Kuat Hebat Profesional Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat Mandiri dan Berkepribadian,” kata dia.

Menjawab pertanyaan awak media Panglima TNI juga menjelaskan bahwa, wayang Satha Kurawa ini ceritanya menarik.

“Berawal dari sakit hati seorang wanita menimbulkan dendam, kemudian bertekad untuk membunuh semua keturunan dari orang yang dia cintai tetapi tidak bisa memiliki dan kemudian penuh dengan tipu daya,” kata dia. (PR)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home