Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 17:12 WIB | Senin, 20 Januari 2014

PMI: Manado Butuh Rehabilitasi Secepatnya

Korban banjir bandang di kawasan Kantor Wali Kota Manado, Sulawesi Utara. (Foto: antarafoto)

MANADO, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan Kota Manado dan sekitarnya yang terkena banjir bandang membutuhkan rehabilitasi secepatnya. "Kebutuhan pokok, makanan, dan air bersih, sangat penting," kata Jusuf Kalla saat meninjau lokasi terparah terkena banjir bandang di Kecamatan Tikala, Manado, Senin (20/1).

Ia mengingatkan agar warga masyarakat bergotong-royong sambil menunggu datangnya bantuan, supaya kehidupan cepat kembali berjalan normal. Ia menegaskan PMI siap membantu apa saja untuk melakukan rehabilitasi di kawasan yang terkena banjir bandang di Kota Manado dan sekitarnya.

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengatakan saat ini air bersih sangat dibutuhkan korban banjir bandang yang menerjang Kota Manado, Tomohon, dan Minahasa pada Rabu (15/1).

"Kalau makanan kita masih bisa atasi, tapi air benar-benar dibutuhkan," ujar Sarundajang.

Ia menambahkan, cakupan banjir kali ini lebih luas mencapai tiga kali lipat dari banjir-banjir yang pernah menerjang Manado dan sekitarnya. Ketinggian air mencapai tiga meter dan meninggi pada siang hari.

Hingga saat ini tercatat 19 orang meninggal dunia, lebih dari 400 orang mengungsi, dan lebih dari 1.000 rumah rusak. Korban meninggal tersebar di Kota Manado, Tomohon, dan Minahasa.

Banjir bandang berawal dari hujan deras yang mengguyur Manado sejak Senin (13/1), membuat Sungai Sario, Tondano, dan Sawangan meluap, yang memicu terjadinya banjir bandang.

Berdasarkan pantauan Antara di sepanjang Jalan Daan Mogot, Tikala, Manado, kondisi jalan masih ditutupi lumpur, sampah bercampur perabot masih banyak teronggok di pinggir jalan.

Warga tampak sibuk membersihkan rumah dari sampah dan kayu yang terbawa banjir. Sebagian terlihat mengantre air bersih yang disalurkan PMI di lokasi tersebut.

 

Normalisasi Ruas Tomohon-Manado

Berita sebelumnya menyebutkan, aparat TNI akan memfokuskan tugas normalisasi ruas Tomohon-Manado, Kelurahan Tinoor, Kota Tomohon Sulawesi Utara, agar dapat dilalui kendaraan dari dua arah. "Namun bukan berarti menghentikan pencarian korban longsor," kata Dandim Minahasa Letnan Kolonel TNI Teguh Hari Susanto di Tomohon, Senin.

Ia mengatakan pencarian korban longsor akan dilanjutkan apabila ada laporan dari masyarakat tentang anggota keluarganya yang hilang.

"Pencarian atau evakuasi kami akan lanjutkan sambil menunggu laporan masyarakat. Ada KTP yang kami temukan beralamat Kabupaten Minahasa Selatan, namun setelah dicek yang bersangkutan masih hidup," katanya.

Tim Badan SAR Nasional juga akan mengikuti langkah yang dilakukan aparat TNI yang melakukan fokus pada normalisasi ruas jalan Tomohon-Manado, serta membantu mengevakuasi kendaraan yang terjebak akibat longsor dan badan jalan putus.

"Kami tetap bersiaga di lokasi longsor. Kalau memang ada laporan masyarakat ada keluarga hilang di lokasi longsor, kami akan melakukan evakuasi. Basarnas akan terus berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri," katanya.

Ruas Tomohon-Manado terisolasi setelah dua puluhan titik longsor, pohon tumbang, dan badan jalan putus mengepung. Banyak kendaraan terjebak hingga Senin (20/1), tidak bisa melintas.

Aparat Denzipur TNI sukses membentangkan jembatan bailey di titik Tambulinas dan segera bergerak ke titik selanjutnya, ke kilometer 13, kira-kira beberapa ratus meter dari Lembah Doa, Kelurahan Tinoor. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home