Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 04:39 WIB | Kamis, 01 Agustus 2013

Polisi Diperintahkan Hentikan Aksi Pendukung Morsi

Pendukung Morsi di Kairo. (Foto: istimewa).

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Pimpinan Militer Mesir yang mendukung pemerintah sementara negara itu telah memerintahkan polisi untuk diakhirinya aksi protes yang dilakukan pendukung presiden terguling MOhammed Morsi dengan menduduki kawasan lapangan dekat Mesjid Rabaa  Al-Adawiya, di pusat kota Kairo.

Dikabarkan bahwa kabinet pemerintah sementara itu telah memutuskan untuk mengambil semua kendali dan mengambil risiko dengan keputusan untuk diakhirinya aksi protes tersebut. Demikian dikatakan pejabat Mesir yang disampaikan melalui siaran televisi.

Pernyataan itu mengatakan bahwa  aksi yang terus berlanjut akan mengancam keamanan nasional. Pernyataan tersebut berkaitan dengan  aksi yang dilakukan oleh pendukung Morsi yang terus bertahan di kawasan Nasr City dengan menduduki kawasan tersebut dan mendirikan kamp-kamp.

Mereka menuntut agar Morsi dikemalikan pada kedudukannya sebagai presiden, karena mereka menolak pencopotan yang disebutnya sebagai kudeta militer, serta menolak pemerintahan sementara yang dibentuk. Aksi mereka telah berlangsung dalam beberapa pekan sejak Morsi terguling pada 3 Juli lalu.

Pernyataan pemerintah juga menyebutkan bahwa tiga pimpinan puncak Ikhwanul Muslimin, kelompok utama pendukung Morsi, akan dituntut ke pengadilan atas tuduhan menghasut untuk melakukan tindakan kekerasan.

Atas pernyataan pemerintah yang akan memaksa demonstran mengakhiri aksi, para demonstras itu menyatakan akan bertahan, dan menolak menghentikan aksi. Mereka masih menduduki lapangan di dekat masjid Rabaa Al Adawiya di timur laut Kairo. Hari Sabtu pekan sebelumnya terjadi bentrokan di kawasan ini antara demonstran dan aparat keamanan dan menewaskan 70 orang. Mereka juga menduduki lapangan Nahda dekat Universitas Kairo.

Situasi berbahaya di masjid Rabaa Al-Adawiya dan lapangan Nahda yang berlangsung terus dan penutupan jalan akan membahayakan keamanan nasional dan bisa berakibat terorisme. Hal itu tidak lagi bisa diterima, karena mengancam keamanan nasional, kata Menteri Informasi Mesir, Darreya Sharaf el-Din, dalam siaran televisi.

Dia mengatakan, polisi akan menghentikan aksi demonstrasi itu dengan menggunakan hukum dan konstitusi. Pemeritah juga memperingatkan bahwa setiap tindakan kekerasan akan ditindak secara hukum. (Bbc.co.uk / aljazeera.com) 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home