Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:37 WIB | Selasa, 07 Januari 2020

Presiden Iran Rouhani Tanggapi Ancaman Trump

Bendra Israel dan AS dibakar dalam aksi prots massa di Iran terkait terbunuhnya komandan Garda Revolusi Iran, pasukan elite Quds, Mayjend Qassem Soleimani. (Foto : dari AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan pada hari Senin (6/1) bahwa tidak ada yang harus mengancam bangsanya, menanggapi pesan tweet dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di mana ia mengancam akan menyerang 52 situs di Iran.

"Mereka yang merujuk pada nomor 52 juga harus ingat angka 290. # IR655," pesan tweet Rouhani, merujuk pada peristiwa 1988 di mana kapalperang AS menembak jatuh sebuah pesawat maskapai penerbangan Iran menewaskan 290 orang. "Jangan pernah mengancam negara Iran," katanya dikutip AFP.

Rouhani menghadiri upacara pemakaman secara kenegaraan pada hari Senin untuk komandan militer yang dibunuh, Qassem Soleimani. Dia terbunuh di Irak pekan lalu dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang diperintahkan oleh Trump.

Pembunuhan itu secara dramatis meningkatkan ketegangan ketika tokoh senior Iran bersumpah untuk menyerang sasaran militer AS sebagai tanggapan. Ketegangan meningkat setelah Iran mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi batas-batas yang terkandung dalam perjanjian nuklir 2015.

Televisi pemerintah Iran mengutip pernyataan Rouhani yang mengatakan negara itu tidak akan mentaati pembatasan kesepakatan nuklir dalam pengayaan bahan bakar, pada ukuran timbunan uranium yang diperkaya dan pada kegiatan penelitian dan pengembangannya.

"Republik Islam Iran tidak lagi menghadapi batasan dalam operasi," kata seorang penyiar TV negara. Badan pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan memberi tahu negara-negara anggotanya perkembangan di Iran setelah pengumuman terbaru Teheran yang melakukan hal sebaliknya dari kesepakatannya dengan negara-negara besar.

"Inspektur IAEA terus melakukan kegiatan verifikasi dan pemantauan negara itu," kata Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dalam sebuah pernyataan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home