Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben E. Siadari 12:43 WIB | Senin, 08 Februari 2016

Pria Berbaju Merah Ancam Ledakkan Bom di Kantor BCA Siantar

Slamet Koko Santiaji (17), membelakangi kamera saat dimintai keterangan oleh personel polisi di ruangan Panic Polres Siantar, Minggu (7/2) malam. Slamet diamankan karena mengaku membawa bom saat berada di depan ruang ATM BCA Siantar. (Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA)

PEMATANGSIANTAR, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria yang mengaku siswa sebuah SMA mendatangi kantor Bank BCA Pematang Siantar. Karena kesal, ia meletakkan ranselnya yang dia katakan berisi bom dan mengancam akan meledakkannya.

Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu (7/2) sekitar pukul 20:30, sebagaimana dilaporkan oleh metrosiantar.com.

Bank BCA dimaksud terletak  di Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora, Siantar Barat.

Pria itu datang dengan  mengenakan kemeja berwarna merah, celana jeans berwarna hitam serta memakai sepatu. Belakangan diketahui dia adalah Slamet Koko Santiaji (17 tahun), warga Jalan Sisingamangaraja, Siantar Sitalasari.

Slamet Koko Santaji (17) malah mengaku membawa bom dalam tasnya. Dia mengaku siswa kelas XI SMA Teladan Pematangsiantar.

Menurut  Abdul Karim Rangkuti (24), Satpam Bank BCA yang mengamankan Slamet, kejadian itu bermula ketika Slamet mendatangi lokasi bank tersebut.

Waktu itu, Slamet datang dengan membawa buku tabungan BCA di tangannya. “Tadi dia datang sambil megang buku tabungan BCA. Bawa tas ransel juga dia,” jelasnya.

Sesaat setelah tiba di lokasi bank tersebut, Slamet bertemu dengan Abdul. Kemudian, Abdul pun mempertanyakan maksud kedatangan Slamet. Saat ditanya, Slamet mengatakan bahwa ia hendak menukar buku tabungan BCA yang dibawanya.

“Dibilangnya kalau dia mau ganti buku tabungannya itu. Koyak katanya. Ya kubilanglah kalau bank tutup karena hari libur. Kami suruh dia pergi,” lanjut Abdul dalam logat Siantar, sebagaimana dikutip oleh metrosiantar.com.

Setelah itu, Slamet pun mulai memperlihatkan tingkah yang aneh. Mulai dari mondar-mandir di lokasi itu, meletakkan tas ransel yang sebelumnya disandangnya secara berpindah-pindah hingga keluar masuk ruangan mesin ATM serta ruangan satpam.
Bahkan, Slamet juga sempat meninggalkan lokasi bank namun kembali lagi.

“Ada sekitar 15 menit dia mondar-mandir. Diletakkannya tasnya itu. Pindah-pindah diletakkannya. Masuk ke ruang mesin ATM, masuk ke ruang satpam, terus dibukanya laci satpam itu. Sudah sempat juga dia pergi tapi balik lagi,” terang warga Jalan Singosari, Kelurahan Martoba, Siantar Utara ini.

Melihat gelagat aneh Slamet, Abdul pun langsung mengamankannya. Di situlah Slamet mengaku bahwa ia membawa bom di dalam tasnya.

“Pas kami amankan dia, diletakkannya tasnya itu di depan bank. Di teras pintu masuk itulah diletakkannya. Di situ dia mengaku bawa bom,” ungkapnya.

“Ayo di sini kita biar sama-sama mati kita kena bom. Aku sudah nggak mau lagi hidup. Aku sudah banyak salah. Itulah dibilangnya sama kami,” imbuh Abdul menirukan perkataan Slamet saat itu.

Mendengar hal itu, Abdul yang tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kemudian menghubungi personel Polres Siantar. Mendapatkan informasi itu, personel polisi langsung turun ke lokasi kejadian lalu mengamankan Slamet.

Oleh personel Sat Reskrim Polres Siantar, Slamet terus diinterogasi terkait aksi konyol yang sudah dilakukannya.

Saat diinterogasi, Slamet terlihat tenang menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Meski begitu, jawaban yang dilontarkan Slamet terhadap pertanyaan yang diajukan petugas terkesan tidak nyambung.

Tak hanya mengamankan Slamet, petugas juga mengamankan sebuah tas ransel yang dibawa Slamet. Dan, saat diperiksa, ternyata tas tersebut berisi beberapa buku tulis.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home