Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:04 WIB | Kamis, 27 Maret 2014

Rupiah Kamis Pagi Menguat, IHSG Turun

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/3) pagi bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp 11.400 dibanding posisi sebelumnya Rp 11.405 per dolar AS.

"Bank Indonesia yang akan menjaga nilai tukar rupiah untuk mendukung perbaikan defisit neraca berjalan direspon positif oleh pelaku pasar uang," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Kamis.

Kendati demikian, menurut Rully Nova, pergerakan pasar uang di dalam negeri masih berkonsolidasi dengan sentimen eksternal yang cenderung negatif.

Ia mengatakan bahwa faktor eksternal terkait dengan krisis Rusia-Ukraina masih membebani laju mata uang rupiah untuk terus menguat lebih tinggi terhadap dolar AS.

Di sisi lain, lanjut dia, perlambatan ekonomi di beberapa negara seperti Tiongkok, India, dan negara-negara kawasan Euro juga masih memberi kekhawatiran pelaku pasar uang di dalam negeri.

"Sentimen negatif eksternal masih cukup dominan. Apalagi, pasar juga dibayangi oleh bank sentral AS (the Fed) yang akan agresif mengurangi stimulus keuangannya dan akan menaikkan suku bunga Fed menjadi satu persen pada pertengahan tahun 2015 mendatang," paparnya.

"Namun, sejauh ini posisi rupiah masih berada dalam level yang stabil," kata dia.

IHSG

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis, dibuka turun sebesar 6,72 poin menyusul kekhawatiran investor terhadap krisis di Ukraina.

IHSG BEI dibuka turun 6,72 poin atau 0,14 persen menjadi 4.721,52. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,74 poin (0,22 persen) ke level 791,35.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa data ekonomi Amerika Serikat yang terbilang positif, tidak berhasil mengangkat bursa AS Rabu malam menyusul kecemasan investor terhadap krisis di Ukraina setelah pernyataan Presiden AS Barack Obama meminta pengetatan sanksi terhadap Rusia.

"Sentimen bursa saham AS itu, menjadi sinyalemen negatif bagi mayoritas indeks regional Asia, dan berdampak bagi IHSG BEI," kata Alfiansyah.

Ia mengemukakan bahwa salah satu hal yang menjadi fokus pelaku pasar keuangan yakni mengenai masalah bisnis yang terkait dengan konflik Rusia-Ukraina karena faktor itu secara tidak langsung akan berpengaruh bagi pergerakan bursa saham.

Analis Samuel Sekuritas, Yualdo Yudoprawiro menambahkan bahwa beberapa saham yang Rabu menguat khususnya sektor konsumer dan perbankan diperkirakan mengalami aksi ambil untung pada Kamis ini.

"Level batas bawah indeks BEI untuk hari ini berada di level 4.700 poin," kata dia.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 12,48 poin (0,06 persen) ke level 21.900,23, indeks Nikkei turun 181,81 poin (1,26 persen) ke level 14.295,35 dan Straits Times menguat 9,65 poin (0,31 persen) ke posisi 3.152,97. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home