Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 05:30 WIB | Kamis, 22 Januari 2015

Selamat Jalan, Pak Nyoto!

”Kerjakan apa yang kamu bisa, lewati yang tidak dapat kamu kerjakan, jangan pernah gambling tertarik menjawab untuk mendapat nilai 4, yang akhirnya menjerumuskan kamu dikurangi 1."
Guru Matematika (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Namanya Pak Nyoto, dengan gigi yang mulai ompong, rambut yang jarang dan senyum yang khas dia mengajar matematika sewaktu saya SMA. Tidak pernah sekalipun dia marah, walau kadang kami berisik di kelas.  Dengan sabar dia kembali mengulang menggambar bangun ruang beserta titik, garis, dan bidang yang menembusnya dengan kapur warna dan penggaris kayu di papan tulis berulang-ulang karena saya tidak mengerti.

Sembari tertawa Pak Nyoto berkata, ”Ah… ya sudah bagaimana lagi, kamu sudah 3 kali remedial  dan tetap dapat nilai 3, bab selanjutnya kamu harus belajar lebih giat untuk menutupnya.”

Siang itu dia memanggil saya untuk mengikuti cepat tepat matematika tingkat kotamadya. ”Di atas kertas mereka lebih baik dari kamu,” katanya, ”tapi dalam kenyataan hidup, apa yang ada di atas kertas bisa berbeda.  Kuncinya, jangan takut!”  Dan hasilnya, selain tim kami mendapat juara 3, perkataan itu melekat sampai sekarang.

Terakhir berjumpa dengannya ketika saya datang ke sekolah mengambil berkas pendaftaran UMPTN.  Secara tidak sengaja, saya bertemu dengannya di lobi sekolah.  Sambil berpamitan saya minta doanya. Saya menceritakan bahwa saya tidak bisa mengikuti bimbel persiapan UMPTN seperti teman-teman lain karena ketiadaan biaya.  ”Kerjakan apa yang kamu bisa, lewati yang tidak dapat kamu kerjakan, jangan pernah gambling tertarik menjawab untuk mendapat nilai 4, yang akhirnya menjerumuskan kamu dikurangi 1,” nasihat Pak Nyoto. Saat itu penilaian ujian, jika benar mendapat nilai 4, salah dikurangi 1, tidak dijawab tidak mendapat nilai. Pada hemat saya, semua perkataannya benar adanya, bahkan menjadi rambu dalam kehidupan ini. 

Kemarin, saya membaca berita bahwa dia meninggal dunia di usia 80 tahun.  Betapa waktu cepat berlalu, sedangkan saya belum sempat   berkata kepadanya, ”Pak, sekarang saya menjadi guru matematika.”

Selamat jalan, Pak Nyoto.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home