Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:01 WIB | Rabu, 07 Desember 2016

Studi: Tidak Ada Perokok yang Aman

Ilustrasi. Merokok menjadi gaya hidup, tidak ada perokok yang aman dari berbagai penyakit. (Foto: voanews.com)

AMERIKA, SATUHARAPAN.COM - Perokok yang merokok satu batang per hari atau kurang, semasa hidup mereka, kemungkinan meninggalnya 1,6 persen lebih tinggi dari orang yang tidak merokok.

Menurut hasil sebuah studi baru, tidak ada perokok yang aman. Merokok sebatang sehari pun bisa memperpendek usia.

Para peneliti di Lembaga Kanker Nasional Amerika, melakukan studi untuk melihat dampak kesehatan pada orang-orang yang hanya “merokok sedikit.”

Studi itu dipimpin oleh dr Maki Inoue-Choi, dan disimpulkan berdasarkan daftar pertanyaan yang diisi oleh lebih dari 290.000 orang dewasa yang diadakan oleh Lembaga Kesehatan Nasional Amerika.

“Dalam studi itu, kami mendapati bahwa perokok yang merokok satu batang per hari atau kurang, semasa hidup mereka, kemungkinan meninggalnya 1,6 persen lebih tinggi dari orang yang tidak merokok. Orang-orang dewasa yang merokok antara satu sampai 10 batang per hari, kemungkinan matinya 1,9 kali lebih tinggi dari non-perokok," kata Inoue-Choi seperti dikutip VOA hari Selasa (6/12).

Banyaknya efek negatif merokok bagi  kesehatan, telah diteliti dan dijelaskan selama bertahun-tahun, dimulai dengan laporan dokter bedah umum di Amerika Srikat tahun 1964. Tapi studi dalam jurnal  The Journal of the American Medical Association (JAMA) adalah yang pertama untuk benar-benar melihat dampak kesehatan dari konsumsi rokok yang rendah..

Studi lain yang melibatkan sekitar 170.000 peserta penelitian diet dan kesehatan, yang diterbitkan baru-baru ini dalam American Journal of Preventive Health, juga ditemukan  bahwa tidak pernah terlalu terlambat untuk berhenti. Bahkan di antara mereka yang berhenti merokok 23 persen lebih rendah meninggal lebih awal, dibandingkan mereka yang terus merokok , menurut pemimpin peneliti Sarah Nash.

Norman Edelman pulmonologist dan konsultan medis senior American Lung Association mengatakan, ia memiliki sejumlah besar pasien yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa berhenti, dan berdasarka studi menunjukkan, tidak pernah terlalu dini dan tidak pernah terlalu terlambat untuk menghentikan kebiasaan itu. (voanews.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home