Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:43 WIB | Senin, 24 Maret 2014

Tentara Rusia Siaga di Perbatasan Ukraina

Tentara Rusia berjaga di perbatasan Ukraina. (Foto: voiceofrussia.com)

KIEV, SATUHARAPAN.COM - Kepala Keamanan Nasional Ukraina menyatakan bahwa Rusia tidak hanya ingin menguasai Crimea saja, namun juga Ukraina. 

"Tujuan dari Putin tidak Crimea tetapi semua Ukraina ... tentaranya sudah berkumpul di perbatasan dan sudah siap menyerang setiap saat," kata Andriy Parubiy kepala Keamanan Nasional Ukraina dan kepala Dewan Pertahanan di depan pengunjuk rasa di Kiev pada Minggu (23/3).

Komandan tinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, pada Minggu mengatakan tentara Rusia dalam jumlah yang “sangat besar” sudah berada di wilayah perbatasan dengan Ukraina dan memperingatkan adanya kemungkinan serangan ke teritorial separatis Transdniestr yang didukung Moskow.

“Pasukan tersebut yang berada di perbatasan Ukraina saat ini menuju ke wilayah timur yang jumlahnya benar-benar sangat banyak dan sudah sangat siap,” ujar kepala European Command AS kepada Brussels Forum.

“Apa yang saya khawatirkan adalah bahwa Rusia menggunakan serangkaian latihan ini untuk memengaruhi kita,” tambahnya dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh lembaga strategi AS, German Marshall Fund.

Militer Rusia pada Jumat mengumumkan bahwa pihaknya melakukan latihan di Transdniestr, sebuah teritorial separatis Moldova yang mendapat dukungan dari Moskow, terbentang di perbatasan sebelah barat daya Ukraina.

NATO sebelumnya mengawasi beberapa latihan dalam skala besar yang dilakukan militer Rusia, yang “pasukan dipersiapkan dan berlatih kemudian akan melakukan aksinya,” ujar Breedlove.

“Sebelumnya, seperti yang kita lihat, (mereka melakuka) latihan sekejap, formasi besar sudah dipersiapkan dan, boom, mereka (Rusia) menyerbu Crimea dengan tentara yang sudah sangat siap,” ujarnya.

“Ada kekuatan yang benar-benar cukup di perbatasan timur Ukraina untuk menyerbu Transdniestr jika keputusan tersebut dibuat (di Moskow) untuk melakukannya,” ujar Breedlove, menambahkan: “Dan itu sangat mengkhawatirkan.”

Meski kapabilitas militer Moskow untuk melakukan intervensi di Transdniestr tidak diragukan lagi, sekutu “tidak mengetahui apa yang akan mereka lakukan”, ujar Breedlove, namun menambahkan bahwa Rusia “bertindak lebih seperti musuh bukan partner” sejak krisis Ukraina dimulai.

Rusia Menolak

Sementara menurut pernyataan Rusia yang dikutip dari Voice of Russia, Rusia telah mematuhi semua perjanjian internasional dengan membatasi jumlah pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina, kata Wakil Menteri Pertahanan Anatoly Antonov mengatakan pada Minggu. 
 
"Kementerian Pertahanan mematuhi semua kesepakatan internasional tentang pembatasan pasukan di daerah perbatasan," katanya, mengomentari tuduhan di media massa bahwa Rusia sedang berkumpul "ribuan" pasukan di perbatasan Ukraina. 
 
"By the way, masalah ini telah berulang kali dibahas dalam pembicaraan telepon antara Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan rekan-rekan asingnya, kepala Pentagon Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan Ukraina Igor Tenyukh," kata Antonov. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home