Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 22:15 WIB | Jumat, 03 Januari 2020

Trump: Soleimani Seharusnya Dibunuh Jauh Sebelumnya

Pompeo: Pembunuhan Qassem Soleimani untuk Menggagalkan Rencana Serangan terhadap Orang AS
Menlu AS, Mike Pompeo. (Foto: dok. Ist)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada hari Jumat (3/1) bahwa komandan militer Iran, Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan udara AS di Baghdad, seharusnya dibunuh jauh sebelumnya.

Dalam komentar substansial pertamanya tentang operasi itu, yang dilakukan Jumat pagi di bandara internasional Baghdad, Trump mentweeted bahwa Soleimani "seharusnya dikeluarkan bertahun-tahun yang lalu!"

Soleimani "telah membunuh atau melukai ribuan orang Amerika selama periode waktu yang lama, dan berencana untuk membunuh lebih banyak lagi... tetapi tertangkap!" Kata Trump.

Satu-satunya komentar sebelumnya tentang berita dramatis itu di akun Tweeternya, Trump  menampilkan gambar bendera AS dan tweet samar lainnya yang menyatakan bahwa "Iran tidak pernah memenangkan perang, tetapi tidak pernah kehilangan negosiasi!"

Mencegah Rencana Serangan

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan serangan udara AS di Baghdad yang menewaskan seorang komandan tinggi Iran bertujuan untuk mengganggu "serangan segera" yang akan membahayakan orang Amerika di Timur Tengah, katanya dalam wawancara televisi pada hari Jumat.

Pompeo, dalam wawancara dengan Fox News dan CNN, menolak untuk membahas banyak detil dari dugaan ancaman itu, tetapi mengatakan itu adalah "penilaian berbasis intelijen" yang mendorong keputusan AS untuk menargetkan Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Iran.

"Dia secara aktif merencanakan di kawasan itu untuk mengambil tindakan-tindakan besar seperti yang dia deskripsikan, yang akan membahayakan lusinan atau bahkan ratusan nyawa orang Amerika. Kami tahu itu sudah dekat," kata Pompeo.

"Ini adalah ancaman yang terletak di kawasan itu," tambah Pompeo. "Tadi malam adalah waktu yang kita butuhkan untuk menyerang untuk memastikan bahwa rencana serangan yang akan segera terjadi... terganggu."

Iran telah mengancam untuk membalas serangan AS semalam terhadap sosok paling kuat kedua di Iran yang menandai peningkatan dramatis konflik antara Iran dan AS di Timur Tengah.

Pompeo mengatakan AS tetap berkomitmen untuk melakukan de-eskalasi dengan Iran tetapi akan mempertahankan diri. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat telah memperkuat asetnya di wilayah tersebut dan siap menghadapi kemungkinan pembalasan, termasuk serangan siber.

Dia menambahkan bahwa dia hanya bisa mengkonfirmasi bahwa Soleimani telah tewas dalam serangan itu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home